Daerah Resapan Air Ditimbun Developer, Camat Plaju Ngadu ke DPRD Sumsel

Reses Tahap III Anggota DPRD Sumsel Dapil I  di  aula Kantor Kecamatan Plaju.  (ist/rmolsumsel.id)
Reses Tahap III Anggota DPRD Sumsel Dapil I di aula Kantor Kecamatan Plaju. (ist/rmolsumsel.id)

Banjir acap kali menyerang pemukiman warga di kawasan Kecamatan Plaju, Kota Palembang. Kondisi tersebut disebabkan banyaknya daerah resapan air yang ditimbun oleh developer perumahan maupun warga. 


Hal ini diungkapkan Camat Plaju, Ahmad Furqon di hadapan Anggota DPRD Sumsel Dapil I yang melakukan Reses Tahap III di aula Kantor Kecamatan Plaju, Senin (5/12). 

Hadir dalam reses tersebut Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati didampingi anggota DPRD Sumsel lainnya yakni Chairul S Matdiah, Dedi Sipriyanto dan Kartak SAS. 

Menurut Ahmad, salah satu daerah resapan air yang ditimbun oleh developer perumahan dan warga yakni Lebak Berayun. 

"Sekarang tempat ini banyak ditimbun untuk perumahan. Juga termasuk penimbunan secara pribadi. Jika ini terus menerus dilakukan kemungkinan besar Plaju bakal terendam, ketika hujan turun,"  ungkap Ahmad. 

Dia mengatakan, selain kawasan tersebut, beberapa titik lainnya di Kecamatan Plaju kerap mengalami kebanjiran ketika hujan turun. Titik lainnya itu lebih disebabkan belum tersambungnya drainase di kawasan tersebut yang bisa membawa air ke Sungai Musi. 

“Namun, yang menjadi persoalan adalah tidak adanya pembangunan drainase. Ini menjadi penyebab utama banjir di wilayah jalan Plaju. Kiri dan kanan jalan DI Panjaitan, sama sekali drainase belum terhubung dengan sempurna," ucapnya. 

Masyarakat di kawasan Plaju meminta DPRD Sumsel bisa segera mendesak pemerintah untuk membangun drainase tersebut. Seperti yang diungkapkan Ketua RW 14 Kelurahan Plaju Ulu, Agus Rahmat. 

“Kita berharap di tahun 2023 mendatang, drainase dibangun. Sehingga banjir dapat diminimalisir," pungkasnya.