Negara-negara Afrika akan mulai berupasa hari ini. Sehubungan itu, Ketua Uni Afrika Presiden Cyril Ramaphosa menyemangati jutaan warga Afrika yang saat ini tengah menjalani ibadah Ramadhan.
- KPU OKI Persiapkan Pengiriman Logistik Pilkada 2024
- Jaringan Aksi 98 Ingatkan Netralitas ASN di Pilkada Sumsel
- Bawaslu Dalami Temuan PPATK soal Transaksi Janggal Ribuan Caleg
Baca Juga
Ramaphosa mengatakan agar warga di benua itu tetap bisa mengambil hikmah Ramadhan walau saat ini pandemik Covid-19 sedang melanda. Saat ini, benua Afrika telah mencatat angka kasus yang tinggi mencapai 27.385, dengan angka kematian mencapai 1.297. Namun benua itu juga telah sukses dengan angka pemulihan sebesar 8.172.
“Bulan sabit telah naik di atas benua kita, Afrika. Dan bulan suci Ramadhan telah dimulai. Atas nama Uni Afrika, saya berharap saudara dan saudari Muslim kita baik-baik saja selama bulan suci ini," ujar Ramaphosa, seperti dikutip dari Africa News, Sabtu (25/4).
“Di Bamako, di Mogadishu, di Ndjamena, di Dar es Salaam, di Kairo, dan di Cape Town, selama bulan ini umat Islam akan berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam dan terlibat dalam tindakan pengabdian dan amal. Ramadhan adalah waktu untuk merefleksikan nilai-nilai kerendahan hati, kesederhanaan, pengorbanan dan solidaritas," Ramaphosa memulai pidatonya yang disiarkan ke penjuru Afrika.
"Sayangnya, Ramadhan tahun ini tidak akan seperti tahun lalu. Kami berada dalam bayangan darurat kesehatan masyarakat global. Pandemi virus corona tidak meninggalkan daerah di dunia yang tidak tersentuh.” Ramaphosa merasa prihatin.
Saat ini, semua negara telah memberlakukan langkah-langkah untuk menahan penyebaran virus. Itu artinya tradisi Ramadhan yang biasanya berdoa di masjid, tarawih bersama di masjid, menjadikan ziarah umrah, dan mengunjungi keluarga serta teman-teman, tidak terjadi.
“Jika kita ingin mengatasi pandemi ini, kita harus bersatu dan mematuhi ketentuan yang ada untuk menjaga kesehatan kita dan kesehatan orang lain," pesan Ramaphosa. "Pada saat jutaan orang menghadapi kelaparan, kemelaratan, dan kesengsaraan, tindakan amal yang dilakukan selama bulan Ramadhan lebih dibutuhkan daripada sebelumnya. Ini akan menjadi jalan yang panjang dan sulit untuk memulihkan masyarakat kita,” katanya.
“Sebagai orang Afrika, kita akan keluar dari kesulitan ini dengan kesadaran baru. Kita akan memahami, dan mungkin tidak seperti sebelumnya, tugas besar kita untuk membantu dan mendukung mereka yang kurang beruntung dari diri kita sendiri akan ditingkatkan. Seperti yang dikatakan Al-Quran suci, jika ada yang menyelamatkan hidup, ia seolah-olah telah menyelamatkan seluruh umat manusia. Semoga bulan yang penuh berkah ini, menjadi waktu di mana kita memperkuat ikatan solidaritas yang ada di antara kita sebagai orang Afrika," katanya.
Ramaphosa tak lupa menyerukan agar seluruh warga Afsel memakai masker wajah dan mengumumkan lockdown akan mulai dilonggarkan mulai 1 Mei mendatang.[ida]
.
- Tunggu Keputusan MK, Joncik Muhammad Satu-satunya Kepala Daerah di Sumsel yang Tidak Dilantik
- DKPP Periksa Anggota KPU OKU Terkait Pemalsuan Dokumen
- KPU Palembang Kembalikan Berkas Tiga Calon Independen, Charma Menolak