Cargill berinvestasi sebesar 200 juta dolar AS untuk membangun kilang minyak kelapa sawit di Provinsi Lampung. Kilang minyak ini ditargetkan rampung 2022 mendatang.
- Pemerintah Bakal Naikan dana PSR Jadi Rp 60 Juta Per Hektare
- Kementan Yakin ISPO Penuhi Persyaratan EUDR
- Harga Tandan Buah Sawit Naik Tipis Menjelang Imlek
Baca Juga
President Cargill Asia Pacific, Robert Aspell mengatakan, kilang minyak tersebut untuk mempercepat langkah perusahaan mengembangkan rantai pasok kelapa sawit yang berkelanjutan. Selain itu, untuk memasok berbagai produk yang bebas dari deforestasi dan terverifikasi bagi para pelanggan.
Hasil dari kilang untuk memenuhi kebutuhan di Amerika Serikat dan Eropa. “Proyek ini merupakan langkah penting yang ditempuh Cargill untuk meningkatkan ketersediaan bahan minyak makan yang dipasok dan diolah secara berkelanjutan bagi para pelanggan,” kata Robert dalam keterangan persnya, Senin (14/6).
Minyak kelapa sawit di kilang Lampung akan diolah berdasarkan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Kebijakan Sawit Berkelanjutan Cargill. Prinsip-prinsip tersebut akan menyediakan transparansi yang lebih baik dengan aspek keterlacakan hingga ke jenjang perkebunan.
“Ini juga untuk menyediakan kebutuhan pangan dunia secara aman, bertanggung jawab dan berkelanjutan sesuai dengan tujuan perusahaan,” bebernya.
Robert berharap kilang tersebut dapat memperkuat posisi Cargill sebagai pemasok pilihan pelanggan untuk minyak sawit berkelanjutan. “Dengan standar produksi ketat dan kualitas produk terbaik. Harapannya bisa memenuhi keinginan pelanggan,” pungkasnya.
- Universitas Lampung Rencanakan Pembentukan Program Studi Kedokteran Hewan
- Siapkan Saldo yang Cukup, Berikut Tarif Jalan Tol Trans Sumatera dari Lampung Hingga Aceh
- Pemerintah Bakal Naikan dana PSR Jadi Rp 60 Juta Per Hektare