Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali mencuri perhatian setelah Candi Bumiayu di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Tanah Abang, resmi ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Pemerintah Pusat pada November 2024.
- Promosikan Candi Bumi Ayu, Tari Ritus Tampil di Festival Sriwijaya
- Promosikan Pariwisata, Semifinal BG PALI Digelar di Kawasan Candi Bumi Ayu
- Tarik Wisatawan, Masuk Komplek Candi Bumi Ayu Gratis
Baca Juga
Situs bersejarah ini menjadi simbol kejayaan peradaban Hindu kuno di Sumatera Selatan dan daya tarik wisata yang menawarkan keindahan arsitektur serta pengalaman spiritual.
Menurut catatan sejarah, keberadaan Candi Bumiayu pertama kali dilaporkan oleh E.P. Tombrink pada 1864 dalam penelitiannya tentang peninggalan Hindu di wilayah Lematang.
Penemuan ini kemudian diperkuat oleh laporan kontrolir Belanda, A.J. Knaap, pada 1904, yang mencatat adanya reruntuhan bangunan bata setinggi 1,75 meter yang diyakini sebagai bekas keraton "Gedebong-Undang."
Selain nilai sejarahnya yang tinggi, candi ini menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan. "Kunjungan ke Candi Bumiayu bukan hanya menelusuri jejak sejarah, tetapi juga memberikan suasana spiritual yang mendalam," ujar Wakil Ketua DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, Sabtu (14/12).
Tidak jauh dari situs Candi Bumiayu, wisatawan dapat menikmati keindahan Curug Air Suci, air terjun alami yang dikenal dengan kejernihan airnya yang mengalir dari mata air.
Curug ini juga memiliki daya tarik budaya karena setiap tahun menjadi lokasi ritual sembahyang umat Hindu dari Bali. Tradisi ini menjadikan Curug Air Suci sebagai destinasi wisata yang memadukan keindahan alam dengan nilai spiritual.
"Wisatawan sering membasuh wajah di air Curug Air Suci untuk merasakan energi positif dan kesegaran alami," tambah Firdaus.
Firdaus menekankan pentingnya pengelolaan dan pengembangan infrastruktur wisata di Kabupaten PALI. "Peninggalan sejarah ini perlu dirawat agar tetap dapat dinikmati generasi mendatang. Pemerintah daerah harus terus memperbaiki akses menuju Candi Bumiayu dan Curug Air Suci, sekaligus mempromosikan potensi wisata ini ke tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.
Selain itu, dia juga menyarankan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi wisata, seperti meningkatkan fasilitas, menjaga kebersihan lingkungan, dan melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan ekonomi.
Firdaus berharap dengan kombinasi nilai sejarah, budaya, dan keindahan alam, Candi Bumiayu dan Curug Air Suci dapat memberikan kontribusi terhadap daerah, terkait potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Sumsel.
"Jika dikelola dengan baik, destinasi ini bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat lokal dan UMKM," pungkasnya.
- Korban Keracunan Sudah Tembus 173 Siswa, Program Makan Bergizi Gratis di PALI Dihentikan Sementara
- 173 Siswa di PALI Diduga Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, 11 Masih Dirawat
- Wakil Ketua DPRD Desak Evaluasi Menyeluruh Program Makan Bergizi Gratis di PALI