Wakil Ketua DPRD Desak Evaluasi Menyeluruh Program Makan Bergizi Gratis di PALI

Sejumlah siswa di PALI yang mengalami gejala keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. (ist/rmolsumsel.id)
Sejumlah siswa di PALI yang mengalami gejala keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. (ist/rmolsumsel.id)

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mendesak pemerintah pusat dan Badan Gizi Nasional segera mengevaluasi secara menyeluruh program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi program prioritas Presiden, Prabowo Subianto.


Politisi Partai Demokrat ini menilai, meski program MBG memiliki tujuan mulia, pelaksanaannya di lapangan masih jauh dari kata siap.

"Program ini seharusnya dipersiapkan dengan matang agar tidak menimbulkan persoalan. Jangan sampai niat baik justru berujung pada kejadian-kejadian yang merugikan masyarakat dan membahayakan keselamatan generasi penerus," tegasnya.

Ia juga menyoroti peran penting Badan Gizi Nasional sebagai pelaksana teknis program MBG. Menurutnya, lembaga tersebut wajib memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang komprehensif, mulai dari pemilihan bahan pangan yang aman dan bergizi, pengolahan makanan yang higienis, hingga distribusi yang tepat sasaran.

"Kalau pengawasan dan kesiapan teknis lemah, yang seharusnya memberi gizi malah bisa membawa penyakit bagi anak-anak. Ini menyangkut nyawa dan masa depan generasi bangsa," ujarnya.

Ia menegaskan agar pemerintah pusat membuka diri terhadap kritik dan masukan dari daerah demi keberhasilan program strategis nasional ini.

Diberitakan sebelumnya, jumlah siswa yang diduga keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terus bertambah. Hingga Senin (5/5), tercatat 87 siswa dari lima sekolah di Kecamatan Talang Ubi mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan MBG.

Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji SH, turun langsung ke RSUD Anwar Mahakil untuk memastikan penanganan para korban. Ia menegaskan pemerintah daerah tidak tinggal diam.

"Jumlah korban sudah 87 orang. Tapi kita masih tunggu hasil laboratorium untuk pastikan penyebabnya," kata Iwan saat diwawancarai di IGD RSUD Anwar Mahakil.

Iwan menyebut Pemkab PALI akan segera menggelar rapat darurat bersama Bupati, Kapolres, pihak rumah sakit, dan instansi terkait. Fokusnya: mencari sumber masalah dan memastikan peristiwa serupa tak terulang.

“Pemda bertanggung jawab penuh. Penanganan berjalan dari awal sampai tuntas. Apalagi ini menyangkut siswa yang sedang ujian akhir sekolah,” tegasnya.

Para korban masih dirawat intensif di rumah sakit. Tim medis terus memantau kondisi mereka. Sementara itu, masyarakat diminta tetap tenang dan menunggu informasi resmi dari pemerintah.

Sebelumnya, dilaporkan 64 siswa alami mual, muntah, dan pusing setelah menyantap makanan MBG. Lonjakan jumlah korban menjadi 87 orang menimbulkan keprihatinan dan sorotan publik. Insiden ini terjadi di tengah pelaksanaan ujian akhir sekolah.