Selama lebih dari 400 tahun kaum kulit hitam telah termarjinalkan. Kini, di masa sekarang seharusnya tidak ada lagi hal seperti itu. Pengacara keluarga Floyd meyakini warga Amerika Serikat tidak menginginkan adanya dua sistem keadilan di negara itu.
- Usia Anggota PPS Dibatasi 50 Tahun, Ini Alasannya
- Ratu Dewa-Prima Salam Usung Program Palembang Sehat dan Pendidikan Gratis
- Komisioner KPU OKU Selatan Disidang oleh DKPP, Kasus Apa?
Baca Juga
"Warga AS tidak menginginkan adanya dua sistem keadilan di AS, yaitu sistem untuk warga kulit putih dan kulit hitam yang terpisah. Sehingga perlu saya tekankan bahwa kami menuntut kesetaraan dalam proses hukum bagi warga kulit hitam," kata Benjamin Crump (Ben Crump) dalam sambutannya pada upacara peringatan George Floyd.
Pria kulit hitam itu meninggal di tangan polisi ketika ia ditangkap atas tuduhan penggunaan uang palsu. Floyd mengalami kekerasan saat penangkapan. Ia jatuh ke tanah dengan tangan diborgol dan meninggal ketika polisi Chauvin menjepit lehernya dengan lutut selama sekian menit hingga kehabisan napas.
Dalam pemeriksaan setelah meninggal, tim medis mendapati hasil Floyd positif Covid-19.
"George Floyd tidak dibunuh oleh Covid-19, melainkan oleh pandemik yang sangat familiar bagi kita; rasisme dan diskriminasi," lanjut Ben Crump, seperti dikutip dari BBC, Jumat (5/6/2020).
Upacara memorial mengenang Floyd dihadiri ratusan massa yang berkumpul di tengah Kota Minneapolis, yakni tempat terbunuhnya George Floyd. Mereka meletakkan karangan bunga dan mengheningkan cipta.
Upacara peringatan atau memorial service pertama bagi mendiang George Floyd sebelumnya juga dilaksanakan di Kampus North Central University (NCU) Minneapolis, Amerika Serikat, Kamis (4/6).
Dari rilis dari KJRI Chicago, acara itu dihadiri oleh para keluarga Floyd, kerabat, beberapa tokoh dan pejabat seperti Gubernur Minnesota Tim Walz, Walikota Minneapolis Jacob Frey, dan tokoh pegiat hak sipil Jesse Jackson, Pendeta Al Sharpton, Senator Amy Klobuchar, Anggota Dewan Ilhan Omar dan Martin Luther King III, juga kalangan selebritas seperti aktris Tiffany Haddish, komedian Kevin Hart dan rapper Ludacris.
Saat ini, Anggota Dewan Kota Minneapolis diberitakan tengah mempertimbangkan tuntutan masyarakat untuk membubarkan kepolisian di Minneapolis akibat maraknya kasus kekerasan, dan menggantinya dengan badan baru yang lebih berorientasi pada komunitas keamanan publik tanpa unsur kekerasan serta punya kemampuan untuk menjangkau lebih luas.
KJRI Chicago terus menjalin komunikasi dengan WNI di AS dan memastikan kondisi mereka aman. KJRI juga mengimbau WNI agar terus waspada dalam menyikapi unjuk rasa.[ida]
- Rupiah Lemah di Era Jokowi, PDIP Harus Ikut Tanggung Jawab
- Tunggulah, Hari Ini Gubernur Sampaikan Pengumuman Penting
- Bakal Cakada Palembang Diundang ke PKB, Prima Salam Tak Hadir