Dunia sepak bola Indonesia, khususnya Persebaya Surabaya, berduka atas kepergian salah satu legenda mereka, Bejo Sugiantoro. Mantan bek tangguh Bajol Ijo dan Timnas Indonesia itu meninggal dunia pada usia 47 tahun, Selasa (25/2).
- Palembang Bakal Terapkan Aplikasi PeduliLindungi Bagi Sekolah dan Kampus
- Kena Bantai Madrid di Anfield, Netizen: Lawakan Liverpool Emang Gurih
- Bahaya Informasi Sesat dari Mulut Pejabat, AJI Palembang Gelar Training Mis-Disinformasi
Baca Juga
Bejo ambruk saat bermain sepak bola bersama para mantan pemain Persebaya di Lapangan SIER Rungkut, Surabaya. Menurut saksi mata, ia sempat bercanda dengan rekan-rekannya sebelum terjatuh sendiri di babak kedua pertandingan.
Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, terutama komunitas sepak bola nasional. Persebaya Surabaya, klub yang membesarkan namanya, turut menyampaikan belasungkawa.
"Kami kehilangan sosok yang begitu berarti bagi Persebaya dan sepak bola nasional. Bejo Sugiantoro adalah legenda yang tak hanya berkontribusi sebagai pemain, tetapi juga sebagai pelatih. Selamat jalan, Coach Bejo. Namamu akan selalu menjadi bagian dari sejarah Persebaya," tulis akun resmi @officialpersebaya.
Lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977, Bejo Sugiantoro adalah ikon Persebaya. Ia memulai karier profesionalnya pada 1994 dan menjadi pilar utama lini pertahanan Bajol Ijo selama hampir satu dekade. Bersama Persebaya, ia meraih berbagai prestasi dan membawa klub ini menjadi kekuatan besar di sepak bola Indonesia.
Pada 2003, Bejo sempat merantau ke PSPS Pekanbaru dan bermain bersama pemain-pemain top seperti Hendro Kartiko, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Bima Sakti. Ia juga memperkuat Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, serta Perseba Bangkalan sebelum akhirnya pensiun.
Selain berkarier di klub, Bejo adalah bagian penting Timnas Indonesia dengan 45 caps. Ia turut membawa skuad Garuda meraih medali perak SEA Games 1997 dan perunggu SEA Games 1999. Salah satu momen terbaiknya adalah mencetak dua gol dalam kemenangan telak 13-1 atas Filipina di Piala Tiger 2002.
- Tragedi Kanjuruhan, 127 Orang Tewas Usai Laga Arema vs Persebaya
- Azrul Ananda Mundur dari Presiden Persebaya
- Ridwan Kamil Minta Pengamanan Piala Presiden 2022 di Evaluasi