Dinas Kebudayaan Kota Palembang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Eksistensi Seniman, Budayawan, dan Sejarawan Kota Palembang” di Hotel Batiqa, Jumat (29/11).
- Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 9 Juli 2022
- Dirintis Sejak 2018, ChildFund International Sudah Bangun 18 PAUD di Sumsel
- Buya Syafii Maarif Wafat, Jokowi Langsung Bertolak ke Yogyakarta
Baca Juga
Acara ini bertujuan menggali ide dan rekomendasi strategis untuk mendukung pelestarian seni, budaya, dan sejarah di Kota Palembang.
Asisten II Wali Kota Palembang, Rudi Indawan, yang membuka acara, menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari identitas kota. Ia juga mengungkapkan bahwa Kota Palembang akan menerima penghargaan di bidang kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dalam dua minggu mendatang.
“Ini adalah hasil kerja keras kita bersama untuk menggali dan melestarikan budaya yang hampir tenggelam. Budaya kita bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi membangun karakter dan jati diri masyarakat Palembang,” ujar Rudi.
Rudi juga menyoroti pentingnya melestarikan cagar budaya, termasuk peninggalan Kerajaan Sriwijaya, yang memiliki nilai sejarah tinggi. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Kami berharap diskusi ini mampu meningkatkan pengakuan seni, budaya, dan sejarah Palembang di tingkat nasional dan internasional. Budaya kita memiliki nilai tinggi, mari bangkitkan kembali bersama,” tambahnya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Septa Marus Eka Putra, menyebutkan bahwa acara ini dihadiri oleh 80 peserta yang terdiri dari komunitas seni, akademisi, sejarawan, dan budayawan Kota Palembang.
“Kegiatan ini adalah program yang sudah direncanakan dan dilaksanakan selama satu hari. Kami menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk Budayawan Kota Palembang Vebri Al Lintani dan Ketua Dewan Kesenian Palembang M. Nasir,” jelas Septa.
- Dorong Keterbukaan Informasi Publik di Sumsel, Komisi Informasi Gelar FGD
- Kemenkumham Sumsel Siap Terapkan Strategi Mitigasi Risiko Dalam Layanan Pemasyarakatan
- GIS Ajak Masyarakat Jaga Kualitas Air Sungai Enim