Begini Pengakuan Pelaku Penikaman Sepasang Calon Pengantin di Palembang

Dani Andika alias Cakuk (34), pelaku penikaman sepasang calon pengantin/ist
Dani Andika alias Cakuk (34), pelaku penikaman sepasang calon pengantin/ist

Dani Andika alias Cakuk (34), pelaku penikaman sepasang calon pengantin Agusvita dan pacarnya Mgs Farid Afandi berhasil diringkus Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Palembang.


Tersangka ditangkap saat perjalanan melarikan diri ke Provinsi Bangka Belitung, di Jalan Tanjung Api-api, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Jum’at (15/12) sekitar pukul 14.00 WIB.

Ditemui di Polrestabes Palembang, Sabtu (16/12) siang, tersangka Dani mengaku jika dia merupakan suami siri ke 3 dari korban Agusvita yang telah menikah sejak dua tahun yang lalu.

“Saya suami siri dia yang ketiga Pak. Kami menikah dua tahun lalu, dan sekitar empat bulan yang lalu kami berpisah,” kata Dani saat diwawancarai awak media saat pers rilis di Polrestabes Palembang.

“Saya diusirnya dari rumah, karena kata dia saya tidak punya pekerjaan. Padahal, saya bekerja sebagai buruh bangunan, jika tidak ada borongan, saya mencari barang rongsokan yang bisa dijual,” tutur Dani.

Dani menceritakan, sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, dia sempat ditantang oleh korban Agusvita. Sehingga, emosinya terpancing dan mencari keberadaan korban di rumah kontrakannya.

“Saya sudah dua kali ditantang dan selalu menghindar. Namun kali ini terpanggil untuk menghabisi nyawa dia (korban Agusvita). Jadi saya mencari keberadaannya dia Pak,” ucap Dani.

Dia menyebutkan, sempat bertemu adik dari korban Agusvita bernama Mirna di Pasar 2 Ulu. Saat itu, Mirna langsung memberitahu kakak perempuannya tentang keberadaan dia di pasar.

“Saya sempat melihat korban Agusvita dan  Farid di Pasar. Namun kehilangan jejak, tidak tahu kemana mereka. Jadi, saya susul ke rumah kontrakan yang berada tak jauh dari lokasi kejadian,” tuturnya.

Pria asal Pedamaran, Kabupaten OKI, Sumsel ini mengungkapkan, dia berpapasan dengan kedua korban di Jalan Faqih Usman, Lorong Sei Goren, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan SU I Palembang.

“Mereka berjalan kaki berdua. Pas ketemu langsung saya tikam korban Vita. Tidak tahu berapa kali. Saya sudah menyuruh Farid untuk pergi, namun dia berlagak seperti pahlawan kesiangan,” jelasnya.

“Dia malah menyerang dan mau merebut pisau di tangan saya, namun tidak berhasil Pak. Lalu saya serang dan tikamkan pisau ke arahnya. Saya tidak tahu berapa kali. Saya langsung melarikan diri,” jelas Dani.

Diberitakan sebelumnya, sepasang kekasih yakni Agusvita (26) dan pacarnya Farid (30) harus dilarikan ke rumah sakit usai ditikam oleh pria berinisial DN yang merupakan mantan suami dari Agusvita.

Akibat dari kejadian, Farid meninggal dunia setelah mengalami lima luka tusukan di sekujur tubuh. Sedangkan, Agusvita mengalami dua luka tusukan dan harus dirawat di RSUD Palembang BARI.

Berdasarkan data dihimpun, peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Faqih Usman, Lorong Sei Goren II, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, Jum’at (15/12) sekitar pukul 10.00 WIB.

Sebelum kejadian, kedua korban sedang mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumah kontrakannya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Pelaku DN yang sudah membuntuti dari arah belakang langsung menghadang sepeda motor yang dikendarai oleh korban dan langsung menikam korban Agusvita dengan senjata tajam (sajam) pisau.

Mendapatkan serangan itu, Agusvita langsung melarikan diri dan meminta pacarnya Farid untuk menyelamatkan anaknya. 

Pelaku DN yang sudah gelap mata, kembali menyerang Farid. Akibatnya, korban tersungkur bersimbah darah dan meninggal di depan rumah warga yang berada tak jauh dari lokasi awal.

“Pelaku ini mantan suaminya Pak. Mereka pernah mengontrak bersama disini, tapi karena tidak bekerja diusir oleh istrinya, sekitar 4 bulan yang lalu,” kata wanita yang namanya enggan disebutkan.

Ditempat yang sama, warga sekitar lainnya Tabrani mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti kejadian berdarah itu. Hanya saja, dia mendengar suara lelaki yang minta tolong dalam rumahnya.

“Dia lari dari arah sana (TKP), karena pintu pagar terbuka jadi masuk ke pekarangan rumah sambil minta tolong dan tersungkur di sana,” kata Tabrani kepada awak media.

Tabrani mengatakan, saat melarikan diri korban sudah dalam keadaan bersimbah darah.

“Tidak ada lagi yang mengejarnya Pak, cuma lari minta tolong. Karena kami tidak tahu kronologinya, jadi saya minta bantuan warga untuk menghubungi polisi,” kata dia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, pihaknya sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

“Benar adanya peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satunya dirawat di rumah sakit. Untuk kronologis sendiri, kami masih melakukan penyelidikan,” pungkasnya.