Ledakan mematikan di ibukota Lebanon, Beirut, membangkitkan aksi solidaritas kemanusiaan banyak negara. Seperti Qatar, Irak, dan Kuwait yang tengah bersiap untuk mengirim bantuan medis ke Beirut.
- Jemaah Calhaj 2024 Sudah Bisa Mencicil Pelunasan Biaya Haji
- Kapolda Jawa Tengah Pastikan Menarik Pasukannya dari Wadas
- Jelang Akhir Tahun 2023, Sejumlah Pamen di Polda Sumsel Dirotasi
Baca Juga
Hingga saat ini, ledakan besar yang terjadi di Beirut pada Selasa malam (4/8) telah menewaskan sedikitnya 78 orang dengan sekitar 4.000 lainnya terluka.
Mendengar banyaknya korban, Qatar dilaporkan akan mengirim pasokan 500 tempat tidur untuk melengkapi dua rumah sakit lapangan di Beirut pada Rabu (5/8).
Kantor berita di Timur Tengah, NNC melaporkan, Irak juga melakukan hal yang sama dengan membantu pembuatan rumah sakit lapangan serta minyak.
Melalui akun Twitter-nya, Emir Qatar, Tamim Bin Hamad Al Thani, mengatakan ia telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Lebanon Michel Aoun untuk menyatakan belasungkawa dan kesediaan memberikan bantuan.
"Belasungkawa kami sampaikan kepada rakyat Lebanon, dan kami berdoa kepada Tuhan agar para korban diberkati dengan belas kasihan dan menyembuhkan yang terluka," tuturnya.
Sementara itu, Putra Mahkota Kuwait. Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah juga telah mengarahkan pihaknya untuk mengirim bantuan medis segera ke Lebanon.
Dari laporan awal, ledakan di Beirut bersumber dari gudang yang berisi 2.750 amonium nitrat yang merupakan zat mudah terbakar. Guncangan ledakan tersebut setara dengan gempa magnitudo 3,3 di permukaan tanah.
- Revitalisasi Pasar 16 Terus Berlanjut, Dalam Waktu Dekat Pedagang Mulai Direlokasi
- Distribusikan Sembako ke Pelosok Cianjur yang Sulit Dijangkau Mobil, Polri Gandeng Komunitas Motor Trail
- Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 9 Juli 2022