Hari ketiga peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang diwarnai dengan gelaran Parade Puisi Peringatan IV, yang berlangsung di Gedung Kesenian Palembang, Senin (30/12).
- Jelang Libur Nataru, PT KAI Kembali Ingatkan Syarat Naik Kereta Api
- Biaya Pelunasan Keberangkatan Ibadah Haji Dibuka Sampai Besok
- Hasil Kajian WALHI Sumsel, Eksploitasi Batu Bara Timbulkan Kerugian Sosial Jangka Panjang
Baca Juga
Acara ini menjadi momen istimewa bagi para penyair Palembang untuk mengenang sejarah sekaligus menjalin kebersamaan.
Ketua Panitia, Heri Mastari, mengungkapkan bahwa acara ini tidak hanya untuk memperingati sejarah, tetapi juga menjadi ajang reuni bagi para penyair.
“Acara ini semacam reuni bagi para penyair Palembang, menghadirkan kerinduan untuk berkumpul dan bernostalgia bersama. Kehadiran mereka memberikan makna yang kuat bagi momen ini,” ujarnya.
Beberapa tokoh yang turut membacakan puisi pada acara tersebut antara lain mantan anggota DPRD Palembang Iwan Darmawan, Dosen UIN Raden Fatah Palembang Prof. Zuldiah, Dosen Universitas Sriwijaya Latifah, serta penyair Toton Dai Permana, Vebri Al Lintani, Anna Maria, dan Linda. Selain itu, ada juga Guru Sejarah Tarmizi dan aktivis sastra dari RRI, Rita Sumarni.
Namun, Heri mengakui adanya kendala pada pelaksanaan acara akibat cuaca yang kurang bersahabat serta berbagai kesibukan akhir tahun yang membuat beberapa tamu undangan berhalangan hadir.
Kendati demikian, ia berharap parade puisi menjadi inspirasi untuk terus mengenang sejarah perjuangan masyarakat Palembang dalam mempertahankan kemerdekaan, sekaligus menjaga semangat persaudaraan di kalangan penyair dan masyarakat seni.
“Meskipun demikian, Alhamdulillah, acara tetap berlangsung dengan baik,” tambahnya.
- Oksigen dari PT Pusri Dikirim Hingga Pulau Jawa
- Gegara Tak Pakai PeduliLindungi, Belasan Kafe dan Minimarket Disegel Satpol PP Semarang
- Keluarga Sutanto berharap Vera Pulang, Mertua: Tapi Kalau Tidak Mau, Ya Mau Bagaimana Lagi