Kota Palembang siap menggelar peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam (P5H5M) yang berlangsung mulai 28 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
- Pameran Foto Pertempuran Lima Hari Lima Malam Palembang Tampilkan Arsip Langka
- Pj Wali Kota Palembang Resmi Buka Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam
- Pj Wali Kota Palembang Bakal Buka Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam
Baca Juga
Acara ini akan dipusatkan di Gedung Kesenian Palembang dan Lawang Borotan dengan rangkaian kegiatan yang menghidupkan kembali semangat perjuangan dari peristiwa heroik tahun 1947 tersebut.
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn, bersama Ketua Pelaksana P5H5M Vebri Al Lintani, memaparkan sejumlah acara yang akan digelar.
Kegiatan meliputi pameran foto, lomba puisi, lomba fashion, lomba menyanyi, pameran barang antik, diskusi sejarah dan budaya, hingga pemutaran film dokumenter.
"Pada 28 Desember, acara pembukaan akan dihadiri oleh Wali Kota Palembang, dilanjutkan dengan pameran foto, barang jadul, diskusi sejarah, lomba-lomba, dan pemberian bantuan kepada veteran. Puncaknya pada 1 Januari akan ada pawai kendaraan, atraksi pencak silat, dan pembacaan narasi Pertempuran Lima Hari Lima Malam," ujar SMB IV, Kamis (26/12).
Sebanyak 70 komunitas berpartisipasi dalam acara tahunan ini, yang memasuki tahun keempat penyelenggaraannya. Menariknya, pendanaan kegiatan ini bersumber dari swadaya komunitas, donasi, dan partisipasi masyarakat.
Vebri Al Lintani mengajak masyarakat Palembang untuk memanfaatkan libur akhir tahun dengan menyaksikan berbagai acara ini. Masyarakat yang ingin mengikuti perlombaan dapat langsung mendaftar saat pembukaan.
Menurutnya, peringatan ini penting untuk mengenang perjuangan sekitar 3.000 Tentara Indonesia (TI) yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan, dibantu oleh rakyat setempat.
"Peringatan ini menunjukkan bahwa Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang juga berkontribusi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," ujar Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) itu.
Vebri menambahkan, acara ini menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya peristiwa bersejarah tersebut. Banyak anak muda yang belum mengenal sejarah lokal terkait perjuangan rakyat Palembang melawan penjajahan.
"Dengan mengenalkan peristiwa ini, kita harapkan generasi muda dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, dan kepahlawanan," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa pertempuran di Palembang memiliki tingkat heroisme yang setara dengan peristiwa besar lainnya seperti Pertempuran 10 November di Surabaya atau Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.
Palembang, yang memiliki posisi strategis dengan kekayaan alamnya, menjadi target Belanda untuk merebut kembali Indonesia. Namun, rakyat Palembang dengan gigih mempertahankan tanah air mereka demi memastikan penjajahan tidak kembali pasca-proklamasi kemerdekaan.
"Semoga peringatan ini menjadi momentum untuk merefleksikan semangat juang para pendahulu kita," tutup Vebri.
- Pameran Foto Pertempuran Lima Hari Lima Malam Palembang Tampilkan Arsip Langka
- Pj Wali Kota Palembang Resmi Buka Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam
- Pj Wali Kota Palembang Bakal Buka Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam