Sebanyak delapan orang tewas setelah banjir menerjang wilayah Appalachian di Kentucky timur pada Kamis (28/7/2022).
- AS Sita Kapal Pesiar 300 Juta Dolar Milik Oligarki Rusia di Fiji
- Malaysia Yakin Kerja Sama dengan Indonesia Bakal Berkembang di Era Prabowo
- Tentara Jepang Kunjungi Palembang, Hadiahi Origami Burung Bangau sebagai Wujud Perdamaian
Baca Juga
Tidak hanya menewaskan delapan orang, ratusan orang diperkirakan kehilangan rumah setelah hujan lebat selama tiga hari hingga menyebabkan banjir bandang dan longsor.
Adanya kejadian itu, Gubernur Kentucky Andy Beshear menyampaikan keprihatinanya saat mengumumkan jumlah kematian yang diperkirakan akan bertambah.
"Singkatnya, peristiwa ini menghancurkan," katanya dikuitp dari Kantor Pemberitaan RMOL.id yang dilansir dari Reuters.
Akibat kejadian itu, sejumlah orang belum ditemukan dan sekitar 23.000 rumah tangga mengelami pemadaman listrik.
"Ini menjadi salah satu banjir paling signifikan dan mematikan yang pernah kita alami di Kentucky setidaknya dalam waktu yang sangat lama," ujarnya.
Beshear juga menetapkan keaadaan darurat.
Jalan dipenuhi air dan tampak seperti sungai dengan ketinggian air mencapai ranting pohon.
Garda Nasional dengan helikopter dan perahu telah dikerahkan.
Orang-orang terlihat menyelamatkan diri di atas rumah mereka, bahkan ada yang memanjat pohon, sambil menunggu tim penyelamat datang.
“Saya meminta semua orang untuk berdoa. Ada banyak orang di luar sana yang membutuhkan bantuan dan sangat ketakutan saat ini. Dan kami melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk menjangkau masing-masing dan setiap dari mereka,” kata Beshear.
Pemerintah membuka pusat evakuasi di taman-taman negara bagian dan fasilitas lainnya. Namun, gubernur memeringatkan bahwa beberapa fasilitas ini sendiri telah dilanda badai, dan mungkin saat ini juga tanpa listrik atau fasilitas lainnya.
Layanan Cuaca memperkirakan hujan lebat akan trus mengguyur wilayah itu hingga Jumat (29/7/2022).
- Korban Longsor Sukabumi Bertambah, BNPB Fokus Pemulihan
- Lima Daerah Diterjang Bencana di Sumut, 10 Orang Meninggal
- Pj Bupati OKU Sebut Banjir Besar di Wilayahnya Akibat Deforestasi, Tambang Batu Bara Jadi Penyebabnya?