Bandara SMB II Buka Penerbangan Internasional Perdana, Palembang-Jeddah dan Palembang-Madinah

Ilustrasi suasana di Bandara SMB II Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Ilustrasi suasana di Bandara SMB II Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang kini membuka penerbangan internasional perdananya, Palembang-Jeddah dan Palembang-Madinah. Penerbangan perdana ini rencananya bakal dilakukan bertepatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang.


Asisten II Pemprov Sumsel, Darma Budhy mengatakan penerbangan ini dikhususkan untuk pelaksanaan umrah. Sehingga, dapat memangkas biaya yang dikeluarkan, karena tidak melalui Jakarta. Rencana penerbangan perdana internasional ini juga telah mendapat respon dari Menteri Perhubungan.

"Rencananya nanti pak Gubernur yang akan melepas langsung jemaah umrah pada penerbangan perdana nanti," katanya.

Sementara itu, Executive Genderal Manager Angkasa Pura II, Bandara SMB II Palembang, R Iwan Winaya Mahdar mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu Surat Edaran (SE) dari Satgas Covid-19 dan SE Menhub. Jika telah dikeluarkan maka dapat langsung direalisasikan pada 17 Agustus mendatang.

Sejauh ini, dia mengaku sudah ada yang berkomitmen untuk melakukan penerbangan khusus tersebut, yakni Lion Air Group. Selain itu, beebrapa maskapai lainnya pun telah menyampaikan rencana penerbangan keluar negeri. Seperti Tiger Airways yang berencana membuka penerbangan dari Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia.

Tiger Airways ini sendiri memiliki historikal untuk penerbangan tersebut. "Karena itu, kami meminta dukungan Gubernur untuk pelaksanaan ini agar bisa cepat terealisasikan," ujarnya.

Dia mengaku pada Juli lalu, tren penerbangan memang mengalami sedikit penurunan. Dimana, sebelumnya total flight perhari di peak season dapat mencapai 44 penerbangan. Kini hanya sekitar 34 hingga 38 penerbangan. Menurunnya penerbangan ini akibat faktor avtur yang masih tinggi sehingga berpengaruh terhadap sisi komersial maskapai.

Selain itu menurunnya penerbangan. Jumlah penumpang pun mengalami penurunan, yang sebelumnya mencapai 7.302 penumpang. Namun, kini hanya 5.000 hingga 6.500 penumpang.

"Kami belum tahu apa yang mempengaruhi penurunan jumlah penumpang ini," pungkasnya.