Balai Pelestarian Kebudayaan Turunkan Tim, Selidiki Penemuan Logam Batangan Emas Soekarno di OKI

Warga menmeukan diduga emas di aliaran sungai komering./ist
Warga menmeukan diduga emas di aliaran sungai komering./ist

Penemuan logam batangan emas dengan motif gambar Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno, yang ditemukan oleh warga dari dasar Sungai Komering Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), mendapat tanggapan serius dari pihak Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumatera Selatan. 


Pihak balai telah menurunkan tim untuk meneliti lebih lanjut temuan ini. Penemuan logam emas dengan gambar Soekarno telah menciptakan kehebohan di kalangan warga sekitar, dan banyak dari mereka berbondong-bondong menuju sungai untuk mencari barang antik dan harta karun.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumatera Selatan, Kristanto Januardi mengungkapkan bahwa tim akan segera diterjunkan ke lokasi penemuan untuk memeriksa temuan tersebut secara langsung. 

Saat ini, gambar-gambar yang telah tersebar memunculkan pertanyaan mengenai keaslian temuan tersebut.Kristanto menyatakan bahwa dari gambar-gambar yang beredar, ada beberapa aspek yang tampak agak aneh. 

"Akan segera kita turunkan tim ke lokasi penemuan untuk melihat secara langsung temuan-temuan yang ada, karena kita belum bisa memastikan temuan itu kalau belum dilihat secara langsung," kata Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumatera Selatan Kristanto Januardi Kristanto, Jumat (11/8).

Terdapat gambar Bung Karno, motif masa klasik, dan logam yang berbeda-beda. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ada unsur melebih-lebihkan atau penggabungan dari beberapa sumber berbeda. Namun, kesimpulan ini hanya bersifat prakiraan karena belum ada pengamatan langsung terhadap temuan tersebut.

Kristanto menegaskan bahwa Sumatera Selatan memiliki sejarah yang kaya dan berpotensi untuk menemukan artefak-artefak berharga. Namun, kesimpulan akhir mengenai temuan ini harus didasarkan pada pengamatan langsung oleh tim yang telah diturunkan.

"Penting untuk melihat temuan ini secara langsung sebelum mengambil kesimpulan. Saat ini, kita hanya dapat berspekulasi mengingat berbagai gambar yang beredar memiliki gaya dan zaman yang berbeda," ungkapnya.