Australia Dilanda Cuaca Panas, Rata-rata Suhu Tembus 34,2 Derajat Celcius

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Sebagian besar wilayah Australia saat ini sedang mengalami cuaca panas terik, meskipun negara ini sedang memasuki musim semi. 


Di Sydney, New South Wales, suhu mencapai 34,2 derajat Celsius, yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata suhu bulan September yang sekitar 12 derajat di bawahnya, menurut data Biro Meteorologi Australia.

Semburan panas ini terjadi setelah para peramal cuaca memperingatkan bahwa indikator peristiwa cuaca El Nino telah menguat, dan kemungkinan akan terjadi antara bulan September dan November. 

Hal ini diperkirakan akan membawa kondisi yang lebih panas dan kering ke seluruh Australia.

Biro cuaca mencatat bahwa periode awal panas seperti ini sangat jarang terjadi pada bulan September. Mereka mengungkapkan bahwa suhu diperkirakan akan terus meningkat dari Minggu hingga Selasa, dengan suhu yang diperkirakan 8 hingga 16 derajat Celsius di atas rata-rata.

Cuaca panas dan kekeringan yang berhubungan dengan peristiwa El Nino dapat memicu kejadian cuaca ekstrem, termasuk kebakaran hutan, angin topan, dan kekeringan berkepanjangan. 

Oleh karena itu, pihak berwenang di Australia telah memperingatkan tentang peningkatan risiko kebakaran hutan pada musim panas yang akan datang.

Selama beberapa hari terakhir, Sydney telah diliputi oleh kabut asap tebal karena petugas pemadam kebakaran melakukan pembakaran terkendali sebagai upaya persiapan menghadapi musim kebakaran hutan yang akan datang.

Dua musim kebakaran hutan terakhir di Australia, terutama "Musim Panas Hitam" pada tahun 2019-2020, menimbulkan bencana yang menghancurkan wilayah seluas Turki dan menewaskan 33 orang. Sehingga, masyarakat dan pihak berwenang Australia terus waspada terhadap potensi risiko cuaca ekstrem.