Andalkan Pompa Hidram, Pasokan Air Sawah di Negeri Ratu Tak Lagi Tunggu Hujan

Plh Bupati OKU Edward Candra saat meninjau pompa hidram yang digunakan petani di Desa Negeri Ratu. (Diskominfo OKU/rmolsumsel.id)
Plh Bupati OKU Edward Candra saat meninjau pompa hidram yang digunakan petani di Desa Negeri Ratu. (Diskominfo OKU/rmolsumsel.id)

Hampir 70 persen luas sawah di Kabupaten OKU yang mencapai ribuan hektare merupakan sawah tadah hujan. Musim tanam pun sangat tergantung dengan curah hujan.


Persoalan datang di musim kemarau di mana curah hujan menurun. Untuk mengairi sawah, petani terpaksa menyedot air dengan pompa yang membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit.

Namun situasi berbeda terjadi di Desa Negeri Ratu, Kecamatan Lengkiti. Para petani yang dimotori Kades Zainal Ali kini tidak lagi pusing mencari sumber air untuk sawah mereka. Sebab di desa itu telah menerapkan inovasi pompa hidram untuk sistem pengelolaan tata air pertanian. Bahkan sejak menggunakan pompa air tanpa bahan bakar ini, masa panen sawah semula 1 kali setahun bisa ditingkatkan menjadi 3 kali dalam setahun.

“Kelebihan alat ini tidak menggunakan bahan bakar minyak ataupun listrik. Hanya menggunakan tekanan dari sumber air. Bahkan jangkauan bisa sampai 30 meter dan terus mengalir selama 24 jam,” ujar Zainal, Senin (14/2)

Menurut Zainal, untuk saat ini air dari pompa hidram masih digunakan sebatas pengairan sawah. Namun tidak menutup kemungkinan bisa dimanfaatkan untuk sektor lain seperti budi daya perikanan maupun peternakan yang membutuhkan air. Bahkan diyakini, pompa hidram ini mampu membuat hujan buatan.

“Ya, istilahnya itu bisa dibuat hujan buatan. Inovasinya memancarkan air menggunakan inovasi pipa. Pastinya untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru kita masih terkendala pendanaan,” katanya.

Plh Bupati OKU, Edward Candra mengapresiasi inovasi yang dilakukan Desa Negeri Ratu. Pompa hidram ini merupakan inovasi tepat guna. Tanpa menggunakan listrik dan bahan bakar minyak dapat mengaliri sawah dengan air.

“Hal seperti ini harus dikembangkan dan dicontoh oleh desa lainnya di OKU,” tuturnya.

Edward pun menyampaikan, Pemerintah akan mendukung inovasi yang dilakukan Pemerintah desa ini. Mengenai pendanaan, ke depan akan diupayakan bantuan sehingga desa dapat berinovasi dan pompa hidram yang sudah ada ini bisa dikembangkan lebih maksimal.

“Pemerintah akan berusaha membantu. Tentunya di OKU ini bisa dilakukan bersama BUMN dan BUMD. Kita juga akan berupaya ke Pemerintah provinsi dan ke Kementerian untuk pendanaan pengembangan inovasi pompa hidram ini,” tukasnya.