Kondisi perekonomian yang lesu karena terdampak wabah virus Corona atau COVID-19, membuat 3.000 pekerja dari berbagai sektor usaha di Kota Semarang harus dirumahkan.
- Heboh Emas Antam Palsu, Penjualan Galeri 24 Pegadaian Justru Naik 20 Persen
- Dorong Daya Beli Masyarakat, Diskon PPnBM Mobil Diperpanjang Hingga Desember 2021
- Pertamina Produksi 709 Barel Minyak dari Sumur di Prabumulih
Baca Juga
"Dari catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ada 2.620 buruh dari berbagai pabrik yang terpaksa dirumahkan," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Selain itu, kata dia, dilaporkan sekitar 400 lebih pekerja dari 11 hotel di Semarang juga terpaksa dirumahkan.
Menurut Hendrar, hampir seluruh lini dunia usaha lesu akibat wabah Virus Corona. Kondisi tersebut juga dialami oleh pengemudi ojek daring yang sepi penumpang dan pedagang kaki lima yang mengalami sepi pembeli.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkot Semarang sudah menyiapkan upaya antisipasi untuk menangani dampak kesehatan maupun ekonomi akibat pandemi COVID-19 itu.
Menurut dia, upaya penyemprotan disinfektan terus dilakukan, termasuk penyediaan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
Di sisi ekonomi, kata dia, pemkot siap menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak COVID-19.
Namun yang terpenting dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19, ia mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah.
"Tetap di rumah. Corona ini jangan disepelekan karena sebarannya semakin naik," katanya.
Hingga Senin (6/4) tercatat 57 pasien positif Corona yang masih dirawat, 15 pasien positif meninggal dunia, dan enam orang sudah dinyatakan sembuh.
- 14 Juta Liter Minyak Goreng Didistribusikan Sinar Mas Agribusiness and Food di 67 Kota
- CMSE 2024 Tampilkan Kolaborasi Besar, Raih Keberhasilan dengan 43 Ribu Pengunjung
- Nasdem Tak Diundang Presiden Jokowi ke Istana, Surya Paloh: Beliau Tidak Menganggap Lagi Nasdem di Dalam Koalisi Pemerintahan