Wakil Gubernur (Wagub) H Mawardi Yahya membuka kegiatan penilaian kinerja stunting kabupaten/kota dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020 di Autorium Graha Bina Praja, Selasa (13/10/2020).
- Kasus Aktif Covid-19 di Palembang Tinggal 713 Orang
- Giliran 13 Asosiasi Kesehatan Desak Jokowi Ambil Komando Penanganan Covid-19
- Kasus Meninggal Akibat Covid-19 di Palembang Capai 898, Peningkatan Signifikan Sejak Beberapa Pekan Terakhir
Baca Juga
"Sekarang pendidikan usia dini harus diutamakan supaya anak kita di desa tumbuh berkembang dengan baik, karena itu peran kepala daerah dan pendidikan sangat penting peran tanpa ini tidak akan ada bukti BKKBN harus hadir terlebih lagi dinas kesehatan untuk membantu ibu-ibu di desa setelah melahirkan supaya mereka tau bagaimana mendidik anak sejak usia dini," tegaanya.
Kegiatan ini lanjut dia juga dimaksudkan dapat meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam percepatan penurunan jumlah anak stunting di Sumsel.
Dia menyebut stunting ini adalah masalah Multidimensi, diantaranya mencakup masalah gizi yang kurang, pelayanan kesehatan yang belum optimal, kemiskinan, ketidaktahuan, ketidak pedulian, lingkungan yang kurang baik dan distribusi bahan pangan yang buruk.
"Karenanya ini merupakan tanggung jawab kita semua. Karena itu kita laksanakan evaluasi mulai dari tingkat pusat hingga daerah," tambah Wagub
Mawardi berharap agar tim penilaian dapat memberikan penilaian kinerja bagi kabupaten / kota agar percepatan pencegahan dan penurunan stunting di provinsi Sumatera Selatan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Untuk diketahui ada 6 kabupaten/kota yang menjadi lokasi fokus intervensi penurunan Stunting terintegrasi di provinsi Sumatera Selatan tahun 2020 yang telah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Perencanaan pembangunan Nasional (Bappenas) Nomor 42 /M.PPN/HK /04 / 2020 yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Lahat dan kota Palembang.[ida]
- Subvarian Baru Omicron Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Catat Ada Empat Kasus
- Masuk PPKM Level 2, Ini Kata Dinkes Palembang
- PPKM Level 1, Prokes di Kepulauan Seribu Diperketat Jelang Nataru