18 Sekolah Masih Terendam Banjir, Disdik Muratara: Estimasi Kerugian Rp10 Miliar

Anggota brimob ikut membantu membersihkan sekolah yang terendam banjir bandang setelah surut. (dok. Polres Muratara)
Anggota brimob ikut membantu membersihkan sekolah yang terendam banjir bandang setelah surut. (dok. Polres Muratara)

Sudah 18 sekolah dari 36 sekolah terdampak banjir di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan yang surut. Kini ke 18 sekolah yang surut itu mulai melakukan pembersihan sedangkan sisanya 18 sekolah lagi masih terendam seperti di Karang Dapo dan Rawas Ilir.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara Zazili mengatakan ke 18 sekolah yang mulai pembersihan tersebut 10 SD dan 7 SMP. Kemungkinan siswa siswi mulai normal kembali aktivitas belajar mengajar pada Senin, 22 Januari 2024 siang.

"Perkiraan Senin mulai masuk, insya Allah. Sekarang ini Ulu Rawas, Rawas Ulu, dan Rupit sudah surut. Tinggal lagi Karang Dapo dan Rawas Ilir," kata Zazili Rabu, (17/1).

Saat ini menurutnya, kondisi banjir masih terjadi di Karang Dapo dan Rawas Ilir. Dijelaskannya, wilayah Karang Dapo seperti Desa di Biaro masih ada yang terendam banjir.

"Sisanya tinggal-tinggal titik spot-spot tertentu. Nah Rawas Ilir memang masih banjir sampai hari ini," ujarnya.

Hingga saat ini ribuan siswa siswi yang sekolahnya terdampak banjir di Muratara sudah 6 hari libur sekolah. Selain itu dampak banjir yang merendam sekolah kata Zazili, menimbulkan kerugian yang ditaksir mencapai 7 sampai 10 miliar.

"Kerugian dari gedung, aset sekolah yang tidak terselamatkan. Aset sekolah seperti buku, komputer. Dan ini belum terdata detail," bebernya.

"Yang terparah sebenarnya Ulu Rawas. Karena Ulu Rawas itu kejadiannya itu malam. Pas air naik langsung pasang naik tidak bisa menyelamatkan apa-apa," ungkapnya.

"Makanya tidak banyak yang terselamatkan. Ada gedung sekolah itu jebol dinding sekolah karena arus deras seperti di Rawas Ilir banyak pagar sekolah jebol karena arus itu deras," timpalnya.

Zazili mengungkapkan, banjir di wilayah Rawas Ilir saat ini masih ada 10 sampai 15 sekolah yang terendam. Namun jumlah tersebut belum terdata keseluruhan.

"Sekarang ini sekolah yang sudah surut mulai pembersihan. Nah kendala sekarang ada sekolah yang jauh dari air. Dan airnya juga kalau kita ambil air dari air biasa, dia keruh, coklat," jelasnya.

"Jadi kita terkendala di air. Cuma kawan-kawan dari Brimob bahu membahu membantu membersihkan sekolah," pungkasnya.