Banjir yang melanda sejumlah tempat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, menyebabkan ratusan hektare sawah di OKI dipastikan gagal panen.
- Ratusan Hektar Sawah Terserang Banjir, Ada yang Gagal Panen
- Harga Beras Melonjak, Presiden Jokowi Sebut Karena Gagal Panen
- Terendam Banjir, 30 Hektar Lahan di OKU Terancam Gagal Panen
Baca Juga
Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura OKI mencatat sekitar 600 hektare sawah terancam gagal panen dan 326,5 hektar tanaman yang tumbuh dinyatakan puso atau rusak akibat terendam banjir beberapa hari terakhir ini.
Pengawas Benih dari Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura OKI, Lindawati menyebutkan, lahan pertanian di dua kecamatan di Kabupaten OKI, yakni Lempuing dan Lempuing Jaya menjadi kecamatan yang paling terdampak banjir.
"Kecamatan Lempuing ada 4 desa dengan luasan wilayah 241 hektare yang terkena banjir dan Lempuing Jaya 7 desa dengan luasan 266,5 hektare terdampak banjir," ujarnya, Rabu (12/3).
Dalam catatannya, beberapa desa yang terdampak banjir di Kecamatan Lempuing yakni, Desa Kepayang dengan luas 100 hektare terendam banjir dan terancam puso hanya 40 hektare. Desa Sumber Makmur luas lahan 46 hektare terendam banjir dan yang terancam puso hanya 5 hektare.
Desa Tebing Suluh 610 hektare yang terendam banjir tapi belum ada laporan terancam puso dan Desa Mekar Jaya dengan luas 35 hektar banjir dan yang terancam Fuso hanya 15 hektare.
Sedangkan di Kecamatan Lempuing Jaya terdata 7 desa, yakni Desa Muara Burnai II luas wilayah 50 hektare, Lubuk Makmur luas 108 terendam banjir dan terancam puso 64 hektare, Sungai Belida luas 60 hektare terendam banjir dan lahan terdampak puso 75 hektare, Rantau Durian terdampak 89 hektare, Tanjung Sari 1 luas 175 hektare terdampak terancam puso 97 hektare dan Muara Burnai 1 luas 8,5 hektare belum ada laporan terdampak puso.
"Jumlah data dari dua kecamatan ini bisa saja berubah-ubah. Namun, dari informasi yang kami terima, jumlah areal persawahan dari dua kecamatan yang tergenang banjir itu saat ini ada yang mengalami surut dan ada yang debitnya naik lagi," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya mengaku dari 18 kecamatan di OKI baru 2 kecamatan yang mengalami puso maupun terancam puso. Meski demikian, pihaknya memastikan dengan 2 kecamatan yang areal persawahannya digenangi banjir tidak mempengaruhi stok beras yang dihasilkan.
"Meski direndam banjir, stok beras kita masih aman-aman saja," tandasnya.
- Banjir Rendam Jalintim Muba, DPRD Sumsel Desak Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan
- Akibat Banjir, Harga Gas Elpiji 3 Kilogram di Muratara Melonjak Jadi Rp50 Ribu
- Politikus PDIP: Atasi Banjir Nggak Bisa Pake Sembako!