Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara pada Minggu (7/4) pukul 01.00 WITA kemarin mengakibatkan 43 kepala keluarga atau 162 warga mengungsi.
- PLN Butuh Satu Unit Layanan untuk Alihkan Puluhan Ribu Pelanggan MEP Muba
- Berduaan dengan Wanita Bersuami, Oknum Anggota DPRD Lambar Digerebek Warga
- Pemkab Muba dan DPRD Bahas Raperda APBD TA 2023, Segini Besar Proyeksi Anggaran
Baca Juga
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan pada Minggu (8/4) pukul 12.04 WIB, tercatat para pengungsi berada di Gereja Lembah Yarden Mawali, Pasar Tradisional Pintu Kota, Gereja Gemin Peitel Pintu Kota, SDN Pintu Kota, Pondok Informasi Kelurahan Binuang, Balai Kecamatan Manembo Nembo dan ke rumah kerabat yang lebih aman.
"Peristiwa itu menyebabkan sekitar 1.496 kepala keluarga atau 2.130 jiwa warga terdampak dan dua orang di antaranya alami luka sedang. Pendataan terkini, 1.496 unit rumah terendam setinggi 50 sampai 100 centimeter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (9/4).
Banjir juga merusak 20 unit rumah dengan kategori rusak berat dan 11 unit rumah alami rusak sedang. Sementara itu, tujuh akses jalan tertimbun longsor dan material pohon tumbang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung sejak kemarin masih berada di lokasi untuk melakukan monitoring, mendirikan tenda posko dan pos lapangan serta melakukan pembersihan sisa material longsor.
"Sejumlah unsur lain turut bahu membahu dengan memberikan bantuan berupa pangan dan non pangan bagi warga terdampak," tandasnya.
- Sandiman dan Sandiwati se-Sumbagsel Bakal Kumpul di Lubuklinggau
- Warga Perumahan Al-Ghony Ketakutan Dengan Kemunculan Buaya yang Lepas dari Penangkaran
- Polemik UKT UIN Raden Fatah Palembang, Ini Kata Gubernur Sumsel