Wisata religi ke Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan tak hanya mengunjungi Masjid Agung As-Salam dan Masjid Musi Al-Mualaf di bulan Ramadhan ini.
- Field Trip Moslem Tourism Jadi Ajang Promosi Wisata Religi di Palembang
- Masjid Raya Abdul Kadim, Wisata Religi Baru di Muba yang Siap Hasilkan Tahfidz Quran
- Kembangkan Potensi Wisata Religi di Sumsel, Ini yang Dilakukan Disbudpar
Baca Juga
Selain itu, ada pula wisata religi di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya di Lubuklinggau. Di museum ini terdapat Al Quran kuno yang ditulis tangan dan dibuat sekitar abad ke 17 di Palembang pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
"Al Quran kuno ini awalnya dibuat di Palembang. Itu awalnya di buatnya di Palembang masanya Kesultanan Palembang Darussalam. Jadi pada masa itu dibuat sekitar abad ke 17, dibuat sama Ulama-ulama masa Kesultanan," kata Staf Koleksi dan Konservasi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau, Berlian Susatyo.
Menurut Burlian, selanjutnya Al Quran kuno tersebut diletakan di Masjid Agung Palembang. Namun di zaman pemerintahan Belanda, Al Quran tersebut akhirnya dipindahkan ke Lubuklinggau.
"Di pindahkan dari Palembang dan dipindahkan ke Lubuklinggau dari Masjid Agung Palembang ke Lubuklinggau," ujarnya.
"Perkiraan tahun 1920 baru dihibahkan ke Masjid Agung di Lubuklinggau yang sekarang bernama Masjid Agung Al Baari Lubuklinggau. Kemudian barulah pada tahun 1988 dihibahkan ke Museum Subkoss di koleksi," jelasnya.
Berlian mengungkapkan, Al Quran kuno tersebut dibuat dengan menggunakan tulis tangan. Selain itu, kertasnya merupakan dari luar negeri. "Karena kita belum ada kertas zaman dulu. Jadi kalau dari nilai sejarahnya, yang pasti lebih kenilai historis memang sudah lama. Apalagi ditulis tangan yang jadi istimewanya," pungkasnya.
- Field Trip Moslem Tourism Jadi Ajang Promosi Wisata Religi di Palembang
- Setelah Meriam, Museum Subkoss Lubuklinggau Dapat Hibah Guci dan Mangkuk Peninggalan Kesultanan Palembang
- Masjid Raya Abdul Kadim, Wisata Religi Baru di Muba yang Siap Hasilkan Tahfidz Quran