Setelah Meriam, Museum Subkoss Lubuklinggau Dapat Hibah Guci dan Mangkuk Peninggalan Kesultanan Palembang

Meriam Lela Ekor Lutung menambah koleksi benda sejarah di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya di Lubuklinggau/ist
Meriam Lela Ekor Lutung menambah koleksi benda sejarah di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya di Lubuklinggau/ist

Meriam Lela Ekor Lutung kini telah menambah koleksi Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.


Keberadaan meriam peninggalan masa penjajahan Belanda itu di museum sudah lebih dari sepekan. Dan meriam tersebut diperoleh atas hibah dari masyarakat Desa P1 Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel bernama M Taulus.

"Meriam yang dikategorikan sebagai meriam dari kepulauan nusantara ini diperoleh atas hibah," kata Pekerja Harian Lepas Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, Rici Sulastri.

Dijelaskannya, pemilik meriam tersebut menyerahkannya ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya pada 13 Desember 2022. Dan baru di pajang di Museum pada 13 Mei 2023 kemarin.

"Sebab butuj proses seperti diantaranya untuk membuat etalase dan tempat dudukan meriam. Jadi baru bisa dipajang," ujarnya. 

Selain itu, koleksi Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya juga dalam waktu dekat akan bertambah. Dimana Kepala Museum Balaputra Dewa di Palembang menghibahkan mangkuk keramik dan guci peninggalan pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.

"Dalam waktu dekat akan segera dipajang," bebernya.

Dan direncanakan kata Rici, mangkuk keramik serta guci mulai dipajang bulan depan. Sebab pihaknya mengaku untuk saat ini sedang membuat etalase kaca dan tempat dudukan mangkuk dengan guci tersebut.

"Barangnya sudah ada. Berupa tujuh mangkuk keramik dan lima guci. Rencananya mulai depan dipajang kalau sudah selesai dibuat etelase dan tempat dudukannya," pungkasnya.