Beberapa hari kebelakang, Wawako Fitrianti Agustinda memberikan pernyataan keras terkait program atau kebijakan yang dijalankan oleh Wali Kota Harnojoyo.
- Debat Publik Kedua Pilkada Palembang: Tiga Cawawako Saling Adu Program Unggulan
- Pengamat Sebut Golkar Bisa Bentuk Poros Baru Pasca Dewa-Prima Duet
- Pindah Partai Tanpa Permisi, PDIP Sumsel Segera PAW Suami Wakil Walikota Palembang
Baca Juga
Finda-sapaan akrabnya, menyoroti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Keramasan, yang menurutnya merupakan hal yang belum dibutuhkan oleh warga Palembang.
Padahal, pada awal Maret 2022 lalu, Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Kota Palembang bersama pihak ketiga telah dilakukan oleh Wali Kota Harnojoyo dengan pihak ketiga (pelaksana) yang disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Artinya, Finda secara tidak langsung menentang program yang dicanangkan pusat tersebut, sekaligus menentang rencana Wali Kota Harnojoyo. (Baca: https://www.rmolsumsel.id/wawako-palembang-nilai-pembangunan-pltsa-tidak-terlalu-dibutuhkan).
Beberapa langkah dan pernyataan kritis lain juga telah disampaikan oleh Finda kepada awak media dalam beberapa waktu ke belakang. Mulai dari kejadian penumpukkan KTP-El di Dinas Dukcapil, juga yang terbaru mengenai titik banjir di kota Palembang dalam tinjauan Kamis (7/4) lalu. Finda memarahi jajarannya.
Pengamat Bagindo Togar menilai keberanian yang ditunjukkan Finda ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah dengan bergabungnya adik mantan Wali Kota Palembang Romi Herton itu dengan Partai Nasdem Sumsel yang kini dipimpin Gubernur Herman Deru.
"Namun di sisi lain, kita juga bisa melihat keretakan (ketidakharmonisan) antara pejabat Pemkot Palembang (Wako-Wawako) itu semakin jelas," kata Bagindo saat dibincangi Kantor Berita RMOLSumsel, Jumat (8/4).
Ya, sinyal keretakan dalam hubungan antara Wali Kota Harnojoyo dan Wawako Fitrianti Agustinda terus berkembang di kalangan elit politik di kota Palembang. Seperti dikatakan oleh Bagindo, hal itu semakin terlihat dengan beraninya Finda memberikan pernyataan yang bertentangan kepada awak media belakangan ini.
Finda seperti memiliki semangat baru yang menurut Bagindo sudah cukup lama ditunggu. Sebab selama ini, sebagai Wakil Walikota, kinerja Fitri tak pernah terlihat seiring menonjolnya peran Sekda Ratu Dewa.
"Sekarang ini, Wali Kota terkesan memberikan kewenangannya kepada Sekda, ketimbang Wakilnya. Itu pula yang kita lihat akhir-akhir ini Sekda melejit secara popularitas, namun justru overlap dalam tugasnya," ungkap Bagindo. "Secara sederhananya Wawako dilangkahi," tambahnya.

Menurut Bagindo, Wali Kota Harnojoyo seharusnya tidak menampakkan restunya secara terbuka kepada Sekda. Secara politis ataupun kebijakan, Harnojoyo seharusnya lebih mengedepankan Wawako. Hanya saja, untuk urusan birokrasi itu baru ke Sekda.
“Pendelegasian bidang kerja ke Sekda juga harusnya dikomunikasikan dengan wakilnya. Memang tidak menjadi ketentuan tertulis dalam aturan. Tapi mereka ini kan satu paket sejak pemiihan. Jadi tentu harus ada komunikasi yang baik dengan wakilnya,” kata Togar.
Dalam pengamatannya, Wali Kota Harnojoyo saat ini terlalu menonjolkan atau memihak Sekda. “Secara wewenang dan latar belakang politik jangan ditonjolkan. Ini perlakuannya sangat menyolok,” bebernya.
Dia juga mengamati, kerja dari Sekda Ratu Dewa sudah overlapping dan terkesan pamer. Seharusnya Sekda memiliki peran dalam mengurusi birokrasi internal saja. “Jangan sibuk mencitrakan diri. Karena frame atau lingkup kerja seorang sekda ini adalah internal birokrasi pemerintah kota,” terangnya.
Sementara terkait kritik Finda terhadap proyek yang dilaksanakan Pemkot Palembang, secara objektif Ketua IKA Alumni Fisip Unsri ini menilai Finda bisa saja memang tidak dilibatkan secara holistik. Dari hulu hingga hilir. Sehingga menimbulkan kritik terhadap proses pembangunan proyek tersebut.
"Pada bagian lain hal ini mungkin upaya Finda untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas, namun secara objektif kita nilai bisa jadi pula Finda mendengar pendapat ahli ataupun masyarakat,” bebernya.
- 3.932 ASN Dilantik Wali Kota Palembang, Ratu Dewa Janjikan TPP untuk PPPK
- Wali Kota Ratu Dewa Pastikan Penertiban Pasar 16 Ilir Palembang Dilakukan Tanpa Penggusuran PKL
- Ratu Dewa Kukuhkan Pengurus PGRI, Tekankan Komitmen Majukan Pendidikan Palembang