Warga Tambora yang Terinfeksi Masih Keliaran

Ironis. Warga Ibukota tidak mematuhi protol kesehatan. Mereka juga abaikan imbauan pemerintah. Sebagian mereka juga ada yang melawan anjuran untuk tidak beribadah di luar rumah. Tertular dari seorang imam, belasan jamaah juga positif corona tapi mereka menolak diisolasi.


Sekretaris Camat Tambora Andre Ravnic membenarkan adanya belasan warga positif COVID-19 di kawasan RW 07 Jembatan Besi, Tambora Jakarta Barat yang menolak menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran.

“Mereka hanya mau di RSUD Tarakan, alasannya karena lebih dekat dengan rumah mereka,” kata Andre Ravnic di Jakarta seperti dikutip dari JPNN.Com, Sabtu (16/5/2020).

Menurut Andre, pihaknya masih bernegosiasi dengan warganya yang terjangkiti COVID-19 untuk menjalani isolasi diri.

Sementara itu, Andre masih berusaha membujuk warga yang tengah menanti hasil tes usap (swab) COVID-19 untuk isolasi diri atau menjalani isolasi di RS Wisma Atlet.

Namun, warga bersikukuh untuk bertahan di rumah, bahkan di antara mereka masih nekat berkeliaran tanpa masker di wilayah padat penduduk itu.

Imbas dari perilaku tersebut, terdeteksi satu warga positif COVID-19 sempat menjadi imam saat salat Tarawih.

Andre mengatakan warga beralasan tak bisa meninggalkan rumah, karena menjaga keluarganya yang rentan.

“Satu sisi mereka harus menjaga orang tua yang sakit dan anaknya yang kecil. Ini yang menjadi masalah,” kata Andre.

Kini untuk menjaga kawasan itu tetap steril dan memutus penyebaran, pintu keluar masuk hanya satu dan tertutup.

Selain itu, dilakukan penjagaan ketat oleh anggota Polisi dan TNI di kawasan tersebut. Warga yang masuk harus menggunakan disinfektan dan wajib pakai masker. [ida]