Lebih dari 200 orang di Guinea Khatulistiwa dikarantina usai terpapar penyakit misterius yang sudah membunuh sedikitnya delapan orang.
- Instagram Rezky Aditya Banjir Komentar Usai Dinyatakan Ayah Biologis Naira
- Kondisi Tidak Jelas, IMF Hentikan Bantuan ke Afghanistan
- Israel Bunuh Pemimpin Jihad Islam Palestina Kedua di Gaza
Baca Juga
Menteri Kesehatan Mitoha Ondo'o Ayekaba pada Jumat (10/2) mengatakan ada wabah penyakit tidak diketahui yang menyebabkan demam berdarah. Saat ini pemerintah tengah menguji sampel untuk mengidentifikasi penyakit tersebut.
Berdasarkan penyelidikan awal, wabah pertama kali dilaporkan pada 7 Februari. Semua kasus terkait dengan sebuah upacara pemakaman.
Saat ini pemerintah telah mengirim sampel ke Gabon dan Dakar untuk pengujian lebih lanjut.
Selain melakukan karantina, Reuters melaporkan, pihak berwenang juga membatasi pergerakan di sekitar dua desa lokasi wabah ditemukan.
"Kami berusaha secepat mungkin mengesampingkan demam berdarah yang kita kenal di kawasan seperti Lassa atau Ebola," kata Ayekaba.
Sebagai pencegahan, Kamerun juga membatasi pergerakan di sepanjang perbatasannya dengan Guinea Khatulistiwa.
"Kamerun memberlakukan pembatasan karenarisiko tinggi impor penyakit ini dan untuk mendeteksi dan menanggapi setiap kasus pada tahap awal," kata Menteri Kesehatan Malachie Manaouda..
Adapun gejala dari penyakit misterius ini berupa mimisan, demam, hingga nyeri sendi. Penyakit ini diyakini bisa menyebabkan kematian dalam beberapa jam.
- Gelar Pemilu Lebih Cepat, PM Malaysia Umumkan Pembubaran Parlemen
- Tawari Wartawan Vaksinasi di HPN 2022, Presiden Joko Widodo: Minta Berapa Saya Beri
- Mulai dari Bung Karno Sampai Jokowi, Ini Sederet Kepala Negara yang Lahir di Bulan Juni