Ketidakjelasan status kepemimpinan dari Afghanistan saat ini membuat bantuan keuangan dari dana moneter internasional (IMF) untuk Afghanistan dihentikan. Dimana saat ini Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani masih melarikan diri ke negara tetangga.
- Afghanistan Jadi Negara yang Paling Tidak Bahagia di Dunia
- Jutaan Warga Terancam Kelaparan, PBB Desak Aset Afghanistan Segera Dibebaskan
- Pengunjuk Rasa Perempuan di Afghanistan Dipukuli oleh Taliban Saat Unjuk Rasa Tuntut Kebebasan dan Keadilan
Baca Juga
Juru bicara IMF menekankan bahwa penghentian bantuan kepada Afghanistan ini didasari karena masih tidakjelasnya status kepemimpinan di Kabul, Afghanistan.
“Saat ini ada ketidakjelasan dalam komunitas internasional mengenai pengakuan pemerintah di Afghanistan, sebagai konsikuensinya negara tersebut tidak dapat mengakses sumber daya IMF lainnya,” kata juru bicara IMF dalam sebuah pernyataan email kepada Reuters, Kamis (19/8)
Adapun bantuan IMF tersebut meliputi program pinjaman senilai hampir 400 juta dolar AS, termasuk akses terhadap cadangan dalam bentuk Special Drawing Rights (SDT).
Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan mengatakan bahwa terlalu dini untuk menentukan apakah AS akan mengakui Taliban sebagai kekuatan pemerintah yang sah di Afghanistan. Melihat kondisi saat ini di Kabul sedang kacau.
- Covid-19 Bangkit, Prospek Ekonomi 2023 dari IMF Suram
- IMF Masukkan Indonesia ke 7 Negara Ekonomi Besar, Indef: Harus Diimbangi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
- Pemerintah Diingatkan Tak Terlena Pujian IMF Soal Ekonomi Tumbuh di Atas 5 Persen