Viral Istri Gerebek Suami Selingkuh, 'Bedeng Ijo' di Tulung Selapan OKI Dikepung Massa

Bedeng Ijo di Tulung Selapan OKI yang diprotes masyarakat akibat kerap digunakan sebagai tempat maksiat. (ist/rmolsumsel.id)
Bedeng Ijo di Tulung Selapan OKI yang diprotes masyarakat akibat kerap digunakan sebagai tempat maksiat. (ist/rmolsumsel.id)

Viral seorang wanita di Kelurahan Selapan Ulu menggerebek suami sahnya tengah bercumbu di dalam rumah kontrakan berwarna hijau atau lebih dikenal dengan bedeng ijo. 


Dari video yang beredar, seorang perempuan mengenakan daster berinisial GP warga Desa Petaling, Kecamatan Tulung Selapan, OKI mendatangi Bedeng Ijo untuk mencari suaminya De yang tidak pulang ke rumah.

Awalnya, GP bertanya kepada penghuni bedeng. Di mana pemilik sepeda motor yang terparkir di teras Bedeng Ijo.

Berdasarkan petunjuk perempuan tersebut, lalu GP langsung mencari dan mendapati suaminya dengan perempuan lain dalam kamar.

GP yang sudah naik pitam tersebut langsung memukul suaminya. Saat itu pula perempuan yang diduga selingkuhan suaminya itu langsung menaikkan celana dalamnya, dia tak luput dari pukulan GP. 

Tak lama dari itu, warga ramai menggeruduk Bedeng Ijo. Sehingga petugas Polsek Tulung Selapan dan Koramil setempat, melakukan pengamanan mencegah agar warga tidak bertindak main hakim sendiri. 

Selain mengepung Bedeng Ijo tersebut, warga juga ingin pihak aparat menghadirkan wajah MR dan GP di hadapan mereka. Alhasil, aparat menunjukan wajah keduanya dan langsung melarikan mereka ke Polsek Tulung Selapan. 

Lurah Selapan Ulu, Tasmi, membenarkan penggerebekan di Bedeng Ijo itu terjadi pada Jumat (15/3) sekitar pukul 23.30 WIB.

"Bedeng Ijo itu disewa single parent bernama MR, bersama teman-temannya. Membuat GP curiga suaminya ada main di sana,” ungkapnya, Sabtu (16/3) sore.

Tasmi menceritakan, apa yang menjadi kecurigaan GP selama ini terbukti, suaminya sedang bersama perempuan lain di dalam sebuah kamar. Sehingga terjadilah sebagaimana yang terlihat dalam video yang viral beredar. 

“Kalau pemilik Bedeng Ijo bekerja di Cengal, namanya Hen," kata Tasmi.

Selama ini lanjut Tasmi, dia tidak menaruh curiga dengan aktivitas dalam Bedeng Ijo tersebut. Bedeng Ijo itu sudah ada sejak 3 tahun lalu. 

“Dulu ada yang menjaga bedeng itu, kemudian meninggal. Jadi sekarang yang ingin menyewa, tinggal menelpon saja pemiliknya," imbuhnya.

Akibat kejadian tersebut, Tasmi meminta kepada pemilik bedeng agar tidak menyewakan bedeng tersebut kepada orang sembarangan. 

“Kami minta agar lebih selektif yang menyewanya. Kuncinya pegang oleh pemilik bedeng, kalau tidak ada yang sewa,” harapnya.

Warga setempat bernama Mamat, meminta kepada aparat dan pemerintah Kecamatan Tulung Selapan, agar menutup Bedeng Ijo.

"Kalau siang sepi, seperti tidak ada aktivitas. Tapi kalau malam ramai banyak pria datang dan sering dijadikan tempat maksiat," ungkap Mamat.

Menurut Mamat, peristiwa tersebut bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya sudah pernah terjadi, tapi tidak seramai dan seviral ini. 

"Bedeng Ijo ditutup, maka masyarakat akan lebih nyaman beribadah di bulan puasa ini,” imbuhnya.

Camat Tulung Selapan, Muhammad Saleh SSos, sudah menyampaikan ke Pj Bupati OKI, terkait viral penggerebekan istri terhadap suaminya yang ketahuan selingkuh di Bedeng Ijo. “Sudah saya sampaikan ke Pj Bupati OKI,” ungkapnya.

Saleh menerangkan, ada perempuan berinisial MR yang sudah disewakan bedeng selama 2 tahun ini oleh De. Sehingga istri De alias GP menaruh curiga, sehingga menggerebek De sedang bersama diduga selingkuhannya dalam kamar Bedeng Ijo.

Dampak video viral penggerebekan GP terhadap suami sahnya di Bedeng Ijo itu, warga Tulung Selapan menjadi emosi. “Merasa aktivitas maksiat di bulan suci Ramadan, di kampung mereka. Situasi sudah kondusif, hadir pihak kepolisian dan TNI. Tapi warga tetap meminta Mi, diusir dari Tulung Selapan,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto SIK, membenarkan adanya kejadian itu dari laporan Kapolsek Tulung Selapan. 

“Situasi sudah dapat dikendalikan oleh perangkat desa dan polsek, TNI setempat. Masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing,” singkatnya.