Sudah 153 Hektar Lahan Sumsel Terbakar, Mayoritas di OI

[rmoll]Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, lahan seluas 153 hektar (ha) di wilayah Sumsel telah terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Mayoritas terjadi di Kabupaten Ogan Ilir.


Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan, jumlah luas lahan yang terbakar tersebut merupakan catatan pihaknya, sejak awal Januari hingga awal September 2020 ini.

“Sejak awal tahun hingga kemarin lahan terbakar di Sumsel mencapai 153 hektar. Dari jumlah itu Kabupaten Ogan Ilir paling banyak terbakar yakni 70,6 hektar,” ujar Ansori, Jumat (4/9/2020).

Setelah Kabupaten Ogan Ilir, kata Ansori, luasan lahan yang terbakar akibat karhutla yakni Kabupaten Banyuasin yang mencapai 68,13 hektar, lalu Kabupaten Muaraenim seluas tujuh hektar dan Kota Palembang seluas lima hektar.

“Sementara untuk Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) jumlah luasan lahan terbakar akibat karhutla sampai saat ini sudah mencapai dua hektar, sisa lainnya yakni di Kabupaten Musi Rawas (Mura),” katanya.

Lebih lanjut Ansori menambahkan, dari jumlah luasan yang terbakar, total peristiwa karhutla yang dicatat BPBD Sumsel mencapai 609 kali kejadian. Kabupaten Ogan Ilir (OI) terbanyak dengan 132 kali kejadian kebakaran.

“Ogan Ilir dan Banyuasin paling luas terbakar, karena banyak lahan kosong dan luasan gambutnya juga cukup luas dibandingkan kabupaten lainnya,” ucapnya.

Ansori juga mengatakan, untuk mengantisipasi musim kemarau yang belum mencapai puncaknya, BPBD masih mesiagakan personel satuan tugas darat dan udara, yang tergabung yakni dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, dan Satgas Desa.

“Semuanya telah dilengkapi dengan alat-alat berupa pompa pemadam, sprayer hingga jet shuter. Semuanya kita siagakan untuk mencegah semakin luasnya lahan yang terbakar,” pungkasnya.[ida]