Sistem Pergudangan Farmasi yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin menjadi yang pertama di Sumatra Selatan untuk Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).
- Kembali Berpasangan di Pilkada OKU Timur, Enos-Yudha Resmi Daftar ke PKB
- Mahalnya Gas Subsidi di Pagar Alam, Satu Tabung Tembus Rp35 Ribu
- Petugas Dishub Palembang Tilang 10 Kendaraan Tak Lengkap KIR
Baca Juga
“Gudang farmasi di Muba harus menjadi yang terbaik,” ujar Bupati Muba, Dodi Reza Alex saat meninjau Gudang Farmasi Dinkes Muba, Senin (23/8)
Dodi mengatakan, gudang farmasi harus bisa teratur secara administrasi dengan menggunakan aplikasi terkini agar bisa terlihat dengan jelas alur distribusi dari obat-obatan vaksin dan obat lainnya. Kemudian dilihat dari sisi kelengkapan sarana prasarananya harus tersedia dengan baik.
“Ini saya baru cek untuk penyimpanan vaksin juga sudah ada freezernya. Untuk vaksin Moderna dan Pfizer sudah siap. Penyimpanan vaksin ini membutuhkan suhu -70 derajat Celcius, memakai freezer khusus,” katanya.
Terlihat pada fasilitas cold room penyimpanan lebih banyak volume yang bisa disimpan dan dikontrol. Kondisi ini menjaga keamanan dari vaksin yang diterima baik dari Pemerintah pusat, Kementerian Kesehatan bisa sampai di Muba dengan baik.
“Karena untuk distribusinya vaksin itu harus tetap terjaga jangan sampai ada yang rusak,” tutur Dodi.
Dirinya juga memastikan ketersediaan obat-obatan Covid-19 dan penyakit yang lainya.
“Alhamdulillah. Saya melihat tadi ketersediaan obat cukup untuk penyakit Covid-19 termasuk juga antibiotiknya. Juga ada ketersediaan vitamin, suplemen untuk para pasien,” ucap Dodi.
Kepala Dinkes Muba, dr Azmi Dariusmansyah mengatakan, keberadaan ruang farmasi ini untuk mendukung segala kegiatan yang berhubungan dengan medis. Operasionalisasi gudang farmasi dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan maupun dari Rumah Sakit.
“Seperti instruksi Bupati Muba Dodi Reza Alex, kita desain dan kelola gudang farmasi terbaik dalam penyusunan, inventaris hingga distribusi. Setiap detail barang keluar masuk semua terekam secara digital dan jaringan,” ujar Azmi.
Azmi menerangkan, keberadaan dan sistem pengelolaan distribusi gudang farmasi Muba menjadi yang kedua di Indonesia dan menjadi yang pertama di Sumsel Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).
“Hal ini dapat dicapai karena semuanya sudah tersistem dan terencana dengan baik yang telah diakui (BPOM). Kemudian dukungan serta kerja sama yang baik yang dilakukan oleh Pemkab Muba. Saat penyusunan dan pengambilan barang semuanya juga sudah berbasis teknologi, ada barcode. Jadi akan sangat mudah untuk mendeteksi barang-barang,” kata dia.
Gudang farmasi Muba juga mempunyai aplikasi SELUANG. Aplikasi ini menurut Azmi sudah terhubung di 29 Puskesmas yang ada di Muba dan juga dapat mempermudah dalam pengecekan stok obat-obatan yang ada di Puskesmas masing-masing.
- Pj Bupati OKU Minta Dinas Pertanian All Out Bantu Petani
- Tak Bisa Berenang, Pelajar 14 Tahun di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Ikan
- Dua Tahun, Penjualan Suvenir Imlek di Palembang Merosot