Ustadz Fauzan Aziz, Jemaah Haji Lubuklinggau Meninggal Dunia di Tanah Suci Mekah

Suasana rumah duka almarhum Ustads H Fauzan Azis di Jalan Keluarga, RT 001, Kota Lubuklinggau/ist
Suasana rumah duka almarhum Ustads H Fauzan Azis di Jalan Keluarga, RT 001, Kota Lubuklinggau/ist

Seorang jemaah calon haji asal Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, H Fauzan Aziz (63), meninggal dunia di tanah suci Mekah, Arab Saudi. Almarhum wafat di Rumah Sakit King Abdul Faisal di Mekah pada Jumat, 23 Juni 2023, sekitar pukul 19.00 WIB.


Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Thoriq Al Azis, putra keempat almarhum. Thoriq mengungkapkan bahwa informasi tentang kematian ayahnya diterima langsung dari ibu mereka, Ariani (59).

"Ibu kami berada di dalam rumah sakit saat itu. Kami menerima telepon bahwa kondisi ayah sedang kritis. Waktu itu sudah maghrib di sini," jelas Thoriq.

Beberapa menit kemudian, keluarga kembali mendapat kabar bahwa sang ayah telah meninggal dunia.

"Pemakaman dilakukan subuh waktu setempat, sekitar pukul sepuluh pagi waktu kami di sini," ungkapnya di rumah duka yang berlokasi di Jalan Keluarga, RT 001, Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, pada Sabtu, 24 Juni 2023 siang.

Thoriq mengakui bahwa ayahnya telah menderita beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung. Namun, saat berangkat ke tanah suci, kondisi ayahnya dikatakan sehat.

"Beliau sempat tertunda karena mengalami penurunan kondisi di Lembang setelah tiba dari Lubuklinggau pada Selasa pagi. Sore harinya, kondisinya semakin memburuk," ungkapnya.

Dalam kondisi tersebut, ayahnya diminta untuk masuk rumah sakit guna menjalani perawatan.

"Setelah itu, beliau berangkat dua hari setelah mengikuti kloter 17 dari Palembang. Ibu sudah berangkat lebih dulu dengan kloter 16 dari Lubuklinggau," jelas Thoriq.

Thoriq mengungkapkan bahwa almarhum telah mengamanahkan kepada anak-anak dan keluarganya untuk melakukan salat gaib jika ia meninggal dunia.

"Malam harinya, kami melaksanakan salat gaib bersama keluarga besar," ujarnya.

Pada Sabtu pagi, pukul 09.00 WIB, dilaksanakan pula salat gaib di Pondok Pesantren Al Ikhlas Lubuklinggau, tempat almarhum mengajar dan menjabat sebagai Wakil Pimpinan.

"Kami juga mendapat informasi bahwa beberapa masjid, terutama masjid di kampung kami di Biaro, telah melaksanakan salat gaib. Alhamdulillah," katanya.

Thoriq menambahkan bahwa ayahnya telah berangkat haji sebanyak delapan kali. Menurutnya, almarhum memang berharap dapat meninggal di tanah suci Mekah.

"Sebagai anak-anak, kami tidak menginginkan hal itu. Kami berharap dapat melihatnya setelah ia kembali. Namun, jika takdir berkata demikian, mungkin itu yang terbaik baginya," jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa almarhum sering memberikan pesan kepada anak-anaknya sebelum dan setelah berangkat haji agar saling menjaga antar keluarga.

"Pesan beliau adalah jika beliau tidak kembali, tolong jaga adik-adik, tetap istiqomah, belajar agama, dan tetap menjalankan ajaran agama. Itulah pesan-pesan beliau," katanya.

Thoriq mengungkapkan bahwa meski dalam kondisi sakit, ayahnya tetap semangat untuk berangkat haji.

"Seharusnya ia berangkat pada tahun 2022, namun terjadi penundaan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19," tambahnya.

Almarhum, menurut Thoriq, adalah seorang pendakwah. Ia sering mengadakan kajian di masjid setiap subuh. Almarhum juga memiliki keterkaitan yang kuat dengan Pondok Pesantren Al Ikhlas.

"Almarhum memiliki empat orang anak," tutupnya.