Umat Muslim dan Tionghoa di Palembang Gelar Sedekah Kampung di Kampung Kapitan

Suasana pembacaan doa dalam gelaran Sedekah Kampung di Kampung Kapitan. (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)
Suasana pembacaan doa dalam gelaran Sedekah Kampung di Kampung Kapitan. (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)

Puluhan masyarakat dari umat Muslim dan Tionghoa di Kawasan Kampung Kapitan kembali menggelar tradisi sedekah kampung. Tradisi tersebut guna meminta keselamatan Kampung Kapitan selama setahun kedepan.


Salah satu umat Tionghoa, Selamet Wijaya atau yang biasa dikenal sebagai Ko Godek mengatakan bahwa tradisi tersebut merupakan bentuk penghormatan atas apa yang telah dilakukan oleh para leluhur. Sehingga keselamatan Kampung Kapitan baik umat Tionghoa ataupun umat lainnya bisa terjaga.

"Tradisi ini sudah ada sejak leluhur dahulu, dimana harus kita hormati dengan tetap menggelarnya, agar kita semua selamat," kata Ko Godek yang juga keturunan ke-13 Kapitan, Kamis (31/3). 

Tradisi ini dimulai dari Umat Tionghoa yang berswadaya mengumpulkan persiapan seperti kambing dan anggaran. Persiapan tersebut kemudian dipercayakan kepada Umat Muslim untuk diolah menjadi santapan seusai berdoa atau tahlil di Halaman Kampung Kapitan.

Kemudian setelah siap, kambing akan disembelih secara syariat Islam yang kemudian dimasak kari. Proses masak sendiri dilakukan oleh masyarakat kawasan Kampung Kapitan tanpa memandang status agama.

Ko Godek menyebutkan bahwa kambing merupakan syarat wajib dalam tradisi tersebut. Kemudian dimasak kari serta nasi kuning yang nantinya disantap secara bersama-sama. "Kita siapkan dana dan persiapannya, dan meminta Umat Muslim untuk mendoakan kita semua agar selamat," terangnya.

Ko Godek bersyukur, pandemi Covid-19 sudah mulai meredam, sehingga tradisi santap secara bersama-sama bisa digelar kembali. "Kalau dua tahun terakhir kita dibungkus bawa pulang, tapi sekarang sudah bisa seperti dahulu lagi, makan bersama," pungkasnya.