Truk Batu bara Masih Kucing-kucingan Melintas di Jalan Muara Enim 

 Warga Desa Karang Raja bergantian berjaga memantau hulir mudik angkutan batubara melintas di desa mereka/ist
Warga Desa Karang Raja bergantian berjaga memantau hulir mudik angkutan batubara melintas di desa mereka/ist

Warga Desa Karang Raja Kecamatan Muara Enim berjaga 24 jam untuk melarang truk batu bara melintas. 


Pasalnya, masih ada truk bermuatan batubara yang kucing-kucingan mengelabui warga dengan berbagai alasan mengakut semen, pasir dan batu kali. 

"Warga berjaga selama 24 jam dan masih ada truk batubara yang masih nekat lewat jadi kami suruh putar balik dan juga ada yang kucing kucingan masih tetap ketahuan," ujar Lendra salah seorang warga Desa Karang Raja kepada awak media, Kamis (17/11).

Lanjutnya, beberapa modus dilakukan dengan membuka terpal seolah truk kosong atau membawa tanah atau pasir.  

"Jadi setelah kami periksa ternyata batubara, tidak ada urusan putar balik. Ada juga menggunakan truk kecil dengan surat jalan mengangkut semen, kami periksa ternyata batubara, kami putar balik," ungkapnya. 

Selain itu, kata dia, truk sengaja memancing kemacetan dengan memarkirkan truk berjejer hingga enam unit dengan harapan petugas Satlantas turun mengatur sehingga bisa melintas. 

"Mereka sengaja memancing biar arus laulintas macet tapi warga melihat memang disuruh maju, dipikirmya berhasil padahal kami arahkan ke tempat lapangan untuk putar balik, itu terjadi sekitar pukul 3.00 WIB," ulasnya. 

Sejak adanya pelarangan jalan lintas tengah khususnya di Desa Karang Raja tidak lagi kepadatan arus lalu lintas karena semua truk batubara diminta putar balik. 

"Kami akan lakukan ini terus, tidak ada konpensasi, pokoknya tidak boleh lewat," tegasnya. 

Menurutnya, banyak supir yang meminta lewat dengan alasan ban truk bisa pecah bila muatan tidak dibongkar, tapi itu bukan urusan warga. Karena, lanjutnya, warga sudah menyurati perusahaan- perusahaan yang mengangkut batubara melalui jalan lintas Desa Karang Raja untuk tidak mengeluarkan hasil prosuksi batubara-nya. 

"Artinya mereka sendiri yang membuat susah, membuat macet karena kami sudah surati sudah diberitahu, kami warga sudah resah dengan padatnya truk batubara ini," pungkasnya.