Trauma Berat, Pelajar SMP di Palembang Takut Lihat Keramaian usai Dibully dan Diceburkan ke Sungai

Suwarni (64) bersama cucunya TR (13) yang menjadi korban bullying mengalami trauma/ist
Suwarni (64) bersama cucunya TR (13) yang menjadi korban bullying mengalami trauma/ist

TR (13), pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Palembang yang menjadi korban bullying dengan cara diseret dan diceburkan ke sungai, mengalami trauma berat pascakejadian yang menimpanya.


Ditemui di kediamannya di Jalan Majapahit, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, Rabu (21/5), TR mengaku masih ketakutan setiap melihat keramaian.

“Iya, trauma. Tiap lihat orang ramai-ramai, langsung takut,” ujar TR lirih saat diwawancarai awak media.

Insiden perundungan tersebut terjadi di jembatan Jalan Terusan, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring, pada Minggu (18/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Aksi tersebut terekam video dan viral di media sosial, memperlihatkan TR diseret oleh beberapa pelaku sebelum akhirnya diceburkan ke sungai.

Meski sempat shock, TR tetap berusaha melanjutkan aktivitas sekolah seperti biasa. Namun, kecemasan masih terus membayanginya, terutama saat pulang sekolah.

“Cemas tiap pulang sekolah. Dua hari ini masih sekolah, tapi cemas,” tutur korban.

Kondisi psikologis TR juga berdampak pada keluarganya. Sang nenek, Suwarni (64), yang sehari-hari berjualan gorengan, mengaku sangat khawatir. Sejak kejadian, TR tak lagi diizinkan pulang sendiri dan selalu dijemput oleh sang kakek.

“Pokoknya dijemput. Diwanti-wanti jangan pulang sebelum ada yang jemput,” tegas Suwarni.

Pihak keluarga berharap pelaku bullying segera diproses hukum dan pihak sekolah maupun aparat memberikan perlindungan maksimal bagi korban agar bisa pulih dan kembali bersekolah tanpa rasa takut.