Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pertumbuhan ini terjadi sejak tahun 2009 hingga Februari 2022.
- Wapres Terpilih Bisa Gantikan Presiden Jika Berhalangan Tetap Sebelum Dilantik
- Rencana Siang Wapres Maruf Amin Dengan Tiga Bacawapres Ditunda
- Wapres Maruf Amin Sebut Pernikahan Anak Jadi Pemicu Stunting
Baca Juga
Berdasarkan data BI, nilai transaksi uang elektronik sejak awal tahun hingga Februari 2022 yakni mencapai Rp27,1 persen atau tumbuh 41,35 persen secara tahunan. Pertumbuhan tersebut diprediksi akan terus terjadi.
Wakil Presiden (Wapres), KH Maruf Amin mengatakan dengan pertumbuhan transaksi uang elektronik ini. Maka, penyedia jasa uang elektronik haruslah meningkatkan layanan melaui optimalisasi keamanan dan kemanfaatan. Termasuk salah satunya penyedia keuangan LinkAja Syariah,
“Saya berharap LinkAja Syariah terus mengoptimalkan peran dan potensi layanannya, setidaknya dengan komitmen menjaga dua aspek penting, yaitu keamanan dan kemanfaatan," katanya dikutip dari keterangan resmi Kominfo, Sabtu (23/4)
Dia menjelaskan bahwa pengguna layanan harus mendapat perlindungan dari potensi kejahatan siber yang mungkin terjadi. Aspek keamanan memberikan jaminan perlindungan dan kemampuan dalam mengatasi risiko kejahatan siber yang mengintai. Dalam hal kemanfaatan, Wapres menambahkan bahwa perusahaan penyedia jasa harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat dengan segala perubahannya.
“Sementara aspek kemanfaatan, selain mencakup kemudahan dan luasnya layanan transaksi, juga merangkum sifat adaptabilitas dan inovatif, mengikuti kebutuhan masyarakat yang selalu dinamis,” tambahnya.
Dengan berbagai potensi yang ada, Wapres optimis bahwa ekonomi digital akan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional, terlebih bagi sektor ekonomi dan keuangan syariah yang ikut memanfaatkan kemajuan teknologi.
“Potensi besar ekonomi digital, termasuk uang elektronik, turut menjadi faktor pendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional. Ekonomi dan keuangan syariah juga merasakan dampak positif yang dibawa oleh teknologi digital sebagai akselerator pengembangan sektor-sektor ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya.
Dalam acara bertajuk “2 Tahun #MakinBerkah Bersama LinkAja Syariah” tersebut, lebih jauh Wapres mengapresiasi LinkAja Syariah yang telah memperoleh sertifikat kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, hal ini penting karena menyangkut kepercayaan masyarakat.
“Ini menjadikan layanan syariah LinkAja kian unggul karena akan semakin memberikan kepercayaan dan ketenangan bagi konsumennya," ucap Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres berharap LinkAja Syariah dapat meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dalam upaya mendukung UMKM serta semakin banyak kemanfaatan yang dirasakan masyarakat.
“Saya juga berharap LinkAja Syariah semakin memperluas kolaborasinya dengan beragam pelaku ekonomi dan keuangan syariah, utamanya dalam menyokong UMKM dan menyalurkan dana sosial syariah, serta semakin banyak keberkahan bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai," tutupnya.
- Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengawasan Aset Keuangan Digital kepada OJK
- Bukan Perusahaan, Sangat Janggal BI dan OJK Punya Dana CSR
- Ini Kata Perry Warjiyo Setelah Kantor BI Digeledah KPK