Tokoh Agama Muara Enim Harapkan Pemimpin Agamis

Tokoh Agama sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussa'adah Muara Enim, Ustadz Pardiansah/Foto:RMOL
Tokoh Agama sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussa'adah Muara Enim, Ustadz Pardiansah/Foto:RMOL

Pendidikan di lingkup pesantren dinilai memiliki kontribusi penting dalam pembentukan karakter dan moral anak-anak bangsa. 


Hal ini disampaikan oleh Tokoh Agama sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussa'adah Muara Enim, Ustadz Pardiansah. Dia berharap Muara Enim ke depan dipimpin oleh pemimpin yang agamis.

"Agamis tidak bisa dipandang secara kaku, namun bersifat universal seperti halnya pemimpin yang komitmen terhadap ucapan, tegas dan berani dalam mengambil keputusan di tengah kondisi yang sulit," ujarnya. 

Menurutnya, ketegasan dan keberanian merupakan implementasi dari nilai-nilai keagamaan yang dimiliki seorang pemimpin, terutama bagi pemimpin Kabupaten Muara Enim di masa mendatang.

Pardiansah menambahkan, seorang pemimpin tidak boleh hanya sekedar melakukan pencitraan, tetapi harus memiliki bukti nyata. Pemimpin harus lebih menekankan pendekatan yang menunjukkan kepedulian melalui kebijakan, bukan semata-mata bantuan dana.

Sebagai contoh, beberapa pihak telah mempertanyakan sejauh mana pengaplikasian Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pesantren di Muara Enim, mengingat daerah lain sudah mulai melaksanakannya. 

Pardiansah menekankan pentingnya kontribusi pesantren dalam pembentukan karakter dan moral anak bangsa, sehingga dibutuhkan kedekatan atau sinergi antara pemerintah dengan dunia pendidikan di pesantren.

Selain itu, Pardiansah berharap pemerintah Kabupaten Muara Enim lebih selektif dalam pemberian izin pendirian pesantren. "Pemerintah diharapkan bisa lebih selektif dalam pelaksanaannya," katanya.

Pardiansah juga mengingatkan pemimpin harus meneladani Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabat seperti Umar Bin Khattab, Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, atau Sayyidina Umar bin Abdul Aziz. 

"Mereka adalah pemimpin yang pada masanya tidak mengandalkan harta, namun umat mencintai mereka sampai hari ini karena ketegasan dan keadilan mereka dalam menerbitkan dan menegakkan aturan demi kemaslahatan bersama," pungkasnya.