Tim Labor DLH Musi Rawas Ungkap Kematian Dua Orang yang Keracunan Asap Genset

im Labor DLH Kabupaten Musi Rawas memberikan penjelasan terkait penyebab dugaan satu keluarga keracunan asap genset/ist
im Labor DLH Kabupaten Musi Rawas memberikan penjelasan terkait penyebab dugaan satu keluarga keracunan asap genset/ist

Polres Musi Rawas ikut melibatkan tim laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas dalam mengungkapkan penyebab satu keluarga di Desa Muara Kati Baru, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK) diduga keracunan asap genset didalam rumah. 


Akibat kejadian tersebut diketahui dua orang meninggal dunia dan tiga lainnya dirawat di Rumah Sakit dr Sobirin Muara Beliti. 

Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Kabupaten Musi Rawas, Candra Gunawan menjelaskan, pihaknya mendapat informasi adanya peristiwa satu keluarga keracunan pada Kamis, 27 Februari 2025 setelah Maghrib. Kemudian pihaknya menuju ke lokasi dengan membawa alat pengukuran kualitas udara. 

"Kami tiba di TKP (tempat kejadian perkara) pukul 20.15 WIB. Kemudian tim laboratorium memasang alat-alat untuk pengukuran. Pengukuran dimulai pukul 20.22 WIB, kemudian kami mengukur selama 1 jam," kata Candra pada Jumat, 28 Februari 2025. 

Menurut Candra, pengukuran tersebut dilakukan untuk mengetahui kualitas udara bebas yang ada di ruangan rumah itu. Adapun hasil pengukuran tersebut diketahui bahwa Co cukup tinggi yaitu 8.371. Lalu non metan hidro karbon ditempat tersebut sangat tinggi 3.952 dan baku mutu 160. 

"Kami juga mengecek genset dan menghidupkannya untuk kami ukur emisi gas buangnya. Dan hasilnya, jadi CO yang dihasilkan dari gas buang genset 1.090,73 karbonmonoksida," terangnya. 

"Jadi baku mutu yang diperbolehkan yaitu 170. Jadi ketika kita punya genset,Bagas buangnya itu atau Co nya itu tidak boleh lebih dari 170. Nah sedangkan genset ini sampai 1.090. Jadi memang menghasilkan CO yang sangat tinggi didalam ruangan itu," ungkapnya. 

Candra juga mengungkapkan, Co merupakan gas yang tidak berbau atau berasa. Dimana Co tambahnya, adalah gas yang reaktif. Sebab dia masih memerlukan ikatan oksigen lagi. 

"Jadi dia terhirup dalam tubuh, dia akan mencari O didalam tubuh. Itu yang diduga menyebabkannya gangguan semua sistem dalam tubuh, karena CO terlampau besar mengikat hemoglobin dalam darah," pungkasnya.