Tiang Patah, Fasilitas Listrik di TPA Lubuklinggau Mati Total

Kabid Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Lubuklinggau, Hendro Purnomo/ist
Kabid Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Lubuklinggau, Hendro Purnomo/ist

Keberadaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di daerah Lubuk Binjai, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan saat ini masih terus dilakukan pembenahan meski telah operasi.


Kabid Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Lubuklinggau, Hendro Purnomo mengatakan TPA di Lubuk Binjai tersebut sudah operasi. Namun saat ini kondisinya masih banyak yang harus dilakukan pembenahan.

"Dengan keterbatasan anggaran, saya juga baru 2 hari dari pelantikan kemarin dan kemarin langsung ke TPA melihat ke sana masih banyak yang harus di benahi disana," kata Hendro.

Menurutnya, luas TPA tersebut sekitar 23 hektar. Keberadaan TPA itu tambahnya dapat menampung volume sama di Kota Lubuklinggau yang perharinya mencapai sekitar 114 ton.

"Karena itu sudah uji petik kemarin di tahun sebelum saya menjadi Kabid, pada saat itu saya menjadi Kasi, pada tahun 2019 saat itu. Kalau sekarang karena kami belum melakukan uji petik lagi, naik mungkin (volume sampah)," ujarnya.

Selain itu ia menambahkan, di lokasi TPA tersebut kondisi alat beratnya sudah tua. Sehingga dengan kondisi itu menurutnya memerlukan pemeliharaan. Bahkan sambungnya lagi, memang masih banyak fasilitas yang belum dibangun di TPA seperti pemipaan. 

"Kemarin juga saya kesana, itu fasilitas listrik itu ada tiang listrik yang patah, sehingga fasilitas listrik untuk ke TPA saat ini mati total. Jadi yang fasilitas untuk menggunakan listrik, itu saat ini tidak bisa digunakan. Saya belum konfirmasi ke pihak PLN apakah masih bisa diperbaiki," jelasnya.

Lebih lanjut terkait mengenai jumlah armada angkut sampah, Hendro mengaku saat ini masih sangat kurang. Sebab saat ini armada yang dimiliki pihaknya saat ini hanya 11 unit sejak tanun 2009. 

"Idealnya armada dump truk yang roda 6 itu harusnya sekitar 17 atau 18 unit. Terus yang tronton (saat ini kita ada 2) tronton itu kalau bisa ditambah satu lagi. Kemarin sebelum saya duduk sebagai Kabid ini, saya melihat bahwa ini dibuat piket untuk mengatasi jumlah sampah ini," terangnya.

Sebab menurut Hendro, masih banyak masyarakat yang belum mematuhi jadwal pembuangan sampah. Sebagaiman diketahui jadwal pembuangan sampah dari jam 05.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB. Sedangkan malam hari mulai pukul 21.00 WIB. 

"Sebenarnya kalau masyarakat patuh dengan jadwal pembuangan sampah ini, mudah-mudahan masalah sampah yang ada di perkotaan ini tertangani. Tapi saat ini masyarakat masih susah untuk di edukasi dan masih membuamg sampah itu tidak pada jadwal," pungkasnya.