Terima Hibah, Koleksi di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Bertambah

Pemberian penghargaan kepada mereka yang telah menghibahkan benda sejarah dan budaya/ist
Pemberian penghargaan kepada mereka yang telah menghibahkan benda sejarah dan budaya/ist

Koleksi benda sejarah dan budaya di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan kini bertambah.


Tambahan koleksi tersebut hibah dari seseorang kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Museum Negeri Sumsel. Hibah tersebut telah diserahkan ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya pada Rabu (7/12/2022). 

Benda yang dihibahkan berupa dua bilah keris, dua bilah badik, satu bilah belati, dua buah helm, mesin tik, satu topi tentara, satu kitab Qishash Al Anbiya, satu kitab Tajul Muluk dan sejumlah gerabah.

"Dengan diserahkannya hibah ini, merupakan salah satu upaya kita dalam rangka memajukan, menyemarakan dan mengembangkan Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya," jelas Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, H Chandra Amprayadi.

Chandra menjelaskan, koleksi utama di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya memang masih sangat minim. Dan saat ini yang ada berupa mesin lokomotif dan mobil jepp peninggalan AK Gani. 

Selain itu ditambahkannya, termasuk dengan koleksi pendukung yang masih belum banyak di Museum tersebut. Sebab dengam adanya koleksi di museum menurutnya tentu akan menjadi penunjang koleksi pajangan.

"Sedari 2017 Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya dibawah Museum Negeri Sumsel. Sejak saat ini sudah banyak kemajuan, tapi perlu adanya penambahan koleksi," timpalnya.

Chandra berharap, adanya keikhlasan masyarakat untuk menghibahkan benda perjuangan agar dapat menambah koleksi di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya.

"Potensi Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya cukup besar, karena museum ini meliputi sejarah perjuangan wilayah Sumsel, Jambi, Lampung dan Bengkulu," terangnya.

Dan diharapkan nantinya akan semakin banyak koleksi di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. Sehingga akan menambah minat masyarakat untuk berkunjung ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya.

Sementara itu, Hari Kristian salah satu warga Kota Lubuklinggau yang menghibahkan sejumlah benda bernilai sejarah dan budaya mengataka, ketertarikannya dengan benda bernilai sejarah dan budaya bermula ketika dia mendapatkan warisan pusaka dari kakeknya. Berangkat dari itu dia mulai menjadi kolektor benda-benda bersejarah.

"Ya bisa dikatakan saya kolektor, dan kami ada komunitasnya. Sebagian besar benda-benda tersebut saya dapat dengan membelinya. Saya senang sekali bisa memberikan benda koleksi saya ke Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.