DPRD Sumsel Usulkan Anggaran Perbaikan Museum Subkoss dan Minta Kembali Dikelola oleh Yayasan  

Hasbi Asadiki (ist/rmolsumsel.id)
Hasbi Asadiki (ist/rmolsumsel.id)

Kondisi gedung Museum Sub Komando Sumatera Selatan (Subkoss) di Kota Lubuklinggau  kini tak terawat. Bahkan, sebagian lapuk termakan usia. DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) mendesak Pemprov Sumsel untuk segera memperbaiki secara maksimal museum tersebut.


“ Sudah beberapa kali kita usulkan ke Pemprov melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel  kemarin namun lantaran  kondisi keuangan  saat Covid-19 maka banyak program di tunda ,” kata anggota DPRD Sumsel dapil Lubuklinggau, Mura dan Muratara, Hasbi Asadiki, Minggu (6/8) .

Politisi Partai Golkar ini  menilai Museum Subkoss memiliki sejarah perjuangan dalam merebut kemerdekaan  dan museum tersebut menurutnya menjadi saksi sejarah bagi rakyat Sumsel.

“ Dulu itu pernah menjadi kantor dari perjuangan TKR di Sumbagsel memang harus diperbaiki karena gedung sudah banyak hancur , atap sudah hancur , jadi kemarin kita ajukan dari Fraksi Golkar DPRD Sumsel agar gedung Museum Subkoss agar diperbaiki  di anggaran 2024 diperbaiki dengan maksimal , kalau sekadar rehab-rehab memang tidak maksimal, “ katanya,

Apalagi menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel ini , DED  perbaikan Museum Subkoss sudah ada .

“ Kita minta museum Subkoss dibenahi  dengan memiliki ciri khas,” katanya.

 Dia juga mengaku miris karena koleksi Museum Subkoss minim,” Dulu koleksinya banyak  di Palembang di kantor Kodim atau Korem itu harusnya dikembalikan  ke Museum Subkoss karena itu menurutnya menjadi saksi sejarah generasi sekarang.

“ Fraksi Golkar akan dorong itu agar Museum Subkoss diperbaiki tahun 2024 mendatang,” katanya.

Selain itu menurut sebelumnya Museum Subkoss dipegang dan dikelola oleh sebuah Yayasan Museum Subkoss

“ Jadi yayasan itu terdiri dari anak-anak veteran dan anak-anak pejuang  mereka harusnya diajak untuk mengelola Museum Subkoss itu, tapi sekarang yayasan itu dihapuskan provinsi dan Museum Subkoss sekarang menjadi UPTD,” katanya.

 Terpenting menurut Hasbi pengelolaan Museum Subkoss harus dibenahi baik dalam pembangunan dan pengelolaannya.

“ Harusnya Yayasan Subkoss itu dihidupkan lagi , Yayasan Subkoss itu zaman Gubernur Sumsel H Alex Noerdin  itu di SKkan oleh pak Alex , tapi zaman Gubernur Sumsel Herman Deru tidak lagi manjadi yayasan tapi jadi UPTD, saat jadi Yayasan , Museum Subkoss berkembang, mereka memiliki dulu program anak-anak sekolah dijadwalkan sekarang sepi,” katanya.

Sebelumnya Museum Subkoss merupakan museum khusus yang didirikan sebagai pusat informasi mengenai sejarah Lubuklinggau pada masa revolusi fisik.

Pada masa tersebut, Lubuklinggau merupakan pusat komando Tentara Nasional Indonesia tertinggi di Sumatera Selatan. Pembangunan Museum Subkoss Garuda Sriwijaya dimulai tahun 1986 atas prakarsa dari Gubernur Sumatera Selatan, yaitu Sainan Sagiman.

Pembangunan museum ini bersamaan dengan Monumen Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. Peresmian museum diadakan pada tahun 1988. Museum Subkoss Garuda Sriwijaya beralamat di Jalan Garuda Nomor 1, Bandung Kanan, Lubuk Linggau Barat II, Kota Lubuklinggau.