Tergiur Untung Besar, Ibu-ibu di Palembang Antusias Ikuti Pelatihan Buat Keripik Pisang Wong Kito Ganjar

Pelatihan pembuatan keripik pisang yang digelar sukarelawan Wong Kito Ganjar. (ist/rmolsumsel.id)
Pelatihan pembuatan keripik pisang yang digelar sukarelawan Wong Kito Ganjar. (ist/rmolsumsel.id)

Produk keripik pisang ternyata memiliki potensi ekonomi yang menggiurkan bagi kaum ibu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarganya.


Hal itu diungkapkan Jumiyati, produsen keripik pisang sekaligus pengisi materi Pelatihan Membuat Keripik Pisang yang diadakan Wong Kito Dewe Ganjar Pranowo di Palembang, Minggu (24/9).

"Dijual per bungkus. Satu bungkusnya 200 gram. Harganya, Rp 30.000 (untuk) setengah kilogram. Kalau dalam satu bungkus isi 200 gram bisa (dijual seharga) Rp 10.000-15.000," kata Jumiyati.

Dia memperkirakan keuntungannya dalam sebulan bisa mencapai Rp 4-5 juta, terutama pada saat hari besar keagamaan seperti Ramadan, Idulfitri dan sebagainya.

Pelatihan yang diselenggarakan para sukarelawan Ganjar Pranowo itu diikuti oleh sejumlah Ibu-ibu di Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

"Kegiatan kami hari ini yaitu pelatihan pembuatan keripik pisang. Tujuannya, untuk meningkatkan perekonomian melalui UMKM," kata Koordinator Daerah (Korda) Wong Kito Dewe Kota Palembang, Indra Kasumah.

Selain Jumiyati, pelatihan tersebut juga diisi beberapa pemateri dari kalangan pelaku usaha lokal yang telah sukses memproduksi dan menjual keripik pisang dan produk-produk sejenisnya.

Indra mengungkapkan potensi ekonomi dari produk olahan pisang masih sangat besar karena ditunjang beberapa faktor seperti ketersediaan bahan baku hingga pangsa pasarnya yang besar.

"Di sini pisang merupakan (komoditas) yang banyak di tempat kami sendiri. Jadi, cara pengolahannya mudah, bahannya juga mudah didapat dan penggemarnya juga banyak," ujarnya.

Melalui kegiatan kali ini, para sukarelawan juga mengenal sosok Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024-2029 kepada para peserta.

Keberhasilannya dalam mengembangkan sektor UMKM saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, diharapkan dapat dilanjutkan di tingkat nasional.

"Respons masyarakat dengan adanya pelatihan ini, itu sangat positif. Ibu-ibu bagi yang belum bisa itu, dengan adanya pelatihan ini (jadi) bisa dan dapat membuka usaha sendiri," kata Indra.