Terendam Banjir, Jalan Alternatif PALI-Musi Rawas Terputus

Kondisi banjir di jalur alternatif PALI-Musi Rawas. (Handout)
Kondisi banjir di jalur alternatif PALI-Musi Rawas. (Handout)

Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengakibatkan salah satu jembatan yang berada jalan alternatif PALI-Mura (Musi Rawas) terendam banjir.


Jalan yang terendam tersebut berada di dusun VI Tumpang Sari Desa Semangus Kecamatan Talang Ubi. Selain jembatan, jalan pun ikut terendam sepanjang lebih kurang 200 meter yang sangat berdampak pada perekonomian serta aktivitas warga sekitar.

Seperti diungkapkan Eman, salah satu warga Semangus yang mengurungkan niatnya untuk pergi ke kota Kabupaten Pendopo karena kendaraan yang dibawanya tidak dapat melintasi jalan tersebut.

"Kondisi jembatan ini memang sangat memprihatinkan, dan kondisinya seperti ini sudah cukup lama. Posisi jembatan ini lebih rendah dari jalan dan membuat sering tergenang banjir ketika debit air sungai meningkat,”ungkap nya, Senin (26/2).

Dirinya sangat berharap ada tindakan dari pihak terkait mengingat kondisi jembatan dan jalan tersebut merupakan nadi perekonomian masyarakat dan sebagai jalan utama jalur alternatif penghubung kabupaten.

"Seharusnya pihak terkait lebih tanggap, apalagi kondisi ini sudah lama dan selalu dilintasi warga. Jangan sampai banyak korban baru dibenahi. Setidaknya ada solusi sementara ketika kondisi banjir seperti ini agar warga tetap dapat melintas dn melakukan aktifitas," cetusnya berharap agar ada tindakan dari pihak terkait.

Dirinya mengungkapkan bahwa kondisi tersebut telah terjadi sejak tiga hari terakhir, dan kondisi air hingga kini belum juga surut.

"Jumat malam itu sudah tergenang, jadi ada salah satu kendaraan warga yang melintas dan mengalami mati mesin, dan mogok. Jadi sangat sulit warga untuk aktifitas,”imbuhnya

Hal senada juga diungkapkan Ari, salah satu warga Pendopo yang ingin melintasi jalan tersebut untuk bekerja harus menumpang kendaraan yang nekat melintasi untuk sampai ke sisi seberang dari banjir yang menyelimuti jembatan dan jalan tersebut.

"Kendaraan kita tidak bisa melintas, jadi kita numpang kendaraan yang lebih besar atau kendaraan yang tinggi dan berani melintasi banjir tersebut. Meskipun cukup sulit, kita tetap harus lewat, karena mau cari nafka,”kata dia.