Terdampak Kabut Asap, Muara Enim Bagikan Ribuan Masker ke Masyarakat

Dinkes Muara Enim membagikan ribuan masker ke masyrakat di jalnaan karena terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Rabu (11/10). (Noviansyah/RMOLSumsel.id)
Dinkes Muara Enim membagikan ribuan masker ke masyrakat di jalnaan karena terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Rabu (11/10). (Noviansyah/RMOLSumsel.id)

Untuk mengantisipasi dampak asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Pemerintah Kabupaten Muara Enim membagikan ribuan masker kepada masyarakat pengguna jalan raya, Rabu (11/10).


Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali mengatakan, dampak dari asap karhutla bisa membuat kesehatan menjadi menurun. Saat ini, kualitas udara pun sedang tidak sehat sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terutama terhadap anak-anak.

"Oleh karena itu gerakan memasang masker ini sangat kita harapkan, menjadi kesadaran masyarakat untuk mengenakannya sampai nanti udara kembali membaik," ujarnya.

Dirinya mengimbau agar masyarakat mengenakan masker saat keluar rumah, anjuran ini demi menjaga kesehatan. 

"Gerakan ini adalah stimulan, agar masyarakat mengenakan masker," pungkasnya.

Sementara itu, Kadinkes Muara Enim, dr. Eni Zatila mengatakan untuk saat ini pihaknya memiliki banyak stok masker yang akan dibagikan kepada pengguna jalan raya yang melintas.

Kegiatan ini serentak diikuti juga oleh petugas di tingkat kecamatan dalam hal ini Puskesmas dibantu pemerintah setempat untuk membagikan masker ke masyarakat setempat.

"Begitu juga dengan sekolah-sekolah yang ada dari PAUD sampai SMA, selagi kita dalam kondisi seperti ini,”ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masyarakat saat beraktivitas di luar rumah serta mengkonsumsi makanan yang sehat.

"Di dinas kesehatan kita ada sekitar 7000 kotak masker, kami akan upayakan sebanyak-banyaknya pembagian masker untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk juga institusi tertentu yang saat beraktivitas perlu menggunakan masker kami anjurkan untuk mengajukan permohonan ke Dinkes seperti halnya Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran," ujarnya.

Hal itu guna menghindari asap dan debu berlebih saat melakukan aktivitas karena saat ini kasus ISPA mengalami peningkatan.

"Penyuluhan terus aktif dilakukan oleh Puskesmas sampai ke desa-desa," katanya.