Tenaga Pendidik non ASN Diberi Tunjangan Kreativitas, Pemprov Sumsel Siapkan Anggaran Rp25 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Fahlevi. (Mita Rosnita/Rmolsumsel.id).
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Fahlevi. (Mita Rosnita/Rmolsumsel.id).

Pemprov Sumsel menyiapkan dan alokasi sebesar Rp25 miliar untuk tunjangan kreativitas bagi tenaga pengajar non-ASN di Sumsel. Dana tersebut berasal dari APBD tahun anggaran 2022.


Adapun tenaga pengajar non-ASN yang akan menerima tunjangan tersebut sebanyak 9.335 orang, yang terdiri dari guru honorer, tenaga administrasi sekolah, dan operator sekolah ditingkat pendidikan SMA/SMK dan SLB se-Sumsel.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Riza Pahlevi bahwa besaran nilai tunjangan mengacu pada pembahasan merinci bersama Disdik, Dewan Sekolah, dan Komisi V DPRD Sumsel.

Untuk guru non-ASN SMA-SMK Negeri, akan menerima tunjangan sebesar Rp675 ribu, guru non-ASN SLB Negeri Rp1,5 juta, tenaga administrasi sekolah Rp525 ribu, dan operator sekolah Rp825 ribu.

“Termasuk guru honor yang SK-nya dari Kepala Sekolah kalau sebelumnya tidak pernah dapat tunjangan, maka, tahun ini melalui SK Gubernur itu mereka semuanya dapat bagian,” katanya, Jumat (13/5).

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Masagus Syaiful Padli mengatakan bahwa pencairan dana tunjangan tersebut akan dilakukan secara transfer menuju nomor rekening masing-masing penerima. Hal tersebut sama seperti yang dilakukan pada pemberian tunjangan pembelajaran daring tahun 2021 kemarin.

“Dibayarkan per tiga bulan, pencairan pertama  telah ditransfer Januari tadi, pencairan kedua pada Juni, dan begitu seterusnya,” jelasnya.

Syaiful berharap, dengan pemberian tunjangan kreativitas tersebut, dapat membuat kinerja tenaga pengajar non-ASN bisa lebih maksimal lagi ke depannya.