Tantangan Hadapi Karhutla di Sumsel, Lokasi Jauh hingga Hot Spot yang Bukan Kebakaran

Net/rmolsumsel.id
Net/rmolsumsel.id

Memasuki peralihan musim dari hujan ke kemarau membuat Provinsi Sumatera Selatan bersiap menghadapi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dia sejumlah wilayah. Berbagai persiapan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel dalam menghadapi bencana tahunan tersebut.


Kepala Bidang Penanganan kedaruratan Bencana BPBD Sumsel, Ansori mengatakan, dalam penanganan Karhutla ada beberapa kendala yang masih perlu diperhatikan bersama, seperti luasan lokasi karhutla yang sulit dijangkau dan merupakan lahan gambut, titik hotspot yang terpantau hanya mengindikasi titik panas bukan kebakaran (informasi tidak real time).

"Kemudian masih banyak sekali masyarakat yang membuka lahan dengan membakar secara diam-diam dan masih ada lahan yang belum jelas statusnya, tidak terkelola sehingga rawan terjadinya kebakaran dan sebagian besar  yang terbakar ini adalah lahan terlantar atau tidak produktif,” bebernya.

Guna mengatasi kendala tersebut, Ansori menerangkan bahwa tim BPBD akan masif meningkatkan patroli karhutla baik pemantauan darat ataupun udara, memaksimalkan pemanfaatan peralatan karhutla yang telah dialokasikan pemprov di tahun 2020 khususnya pada 10 lokasi rawan bencana tersebut.

“Kami juga sampai saat ini masih melakukan sosialisasi dan kampanye pencegahan karhutla serta berupaya membuat kanal bloking, sumur bor, revegetasi dan memberikan bantuan dana revitalisasi,” jelas dia. 

Untuk memastikan penanganan Karhutla berjalan baik, pihaknya juga sudah menyediakan beberapa sarana dan prasarana dalam pengendalian Karhutla pada 10 kabupaten melalui bantuan gubernur tahun 2020 lalu yakni tangki air 9 unit, motor trail 81 unit, pompa air dengan kelengkapan 194 unit.

"Ada sebanyak 8 unit tangki fleksibel dan kebutuhan transportasi air seperti perahu, ketek dan tongkang sebanyak 5 unit, untuk ekskalasi upaya pemadaman darat dan udara nanti akan kami koordinasikan lagi setelah SK gubernur turun, kemungkinan kami akan meminta bantuan helikopter pengamatan dan water boombing," tandas dia.