Warga Prabumulih Keluhkan Tekanan Gas Melemah, PD Petro Prabu Tindaklanjuti Dugaan Kebocoran Pipa di Stasiun Induk

Jajaran PD Petro Prabu saat meninjau lokasi pipa gas. (ist/rmolsumsel.id)
Jajaran PD Petro Prabu saat meninjau lokasi pipa gas. (ist/rmolsumsel.id)

Sejumlah warga di Kelurahan Majasari dan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur, serta sebagian wilayah di Prabumulih Barat dan Prabumulih Selatan, mengeluhkan tekanan gas yang mendadak melemah sejak Minggu (4/5/2025). 


Diduga, kondisi ini dipicu oleh kebocoran pada jalur pipa gas alam di Stasiun Induk (SKG 10), yang berdampak pada tingginya tekanan di jalur utama namun melemah di rumah warga.

Direktur PD Petro Prabu, Rondon Juleno, mengatakan pihaknya langsung merespons keluhan masyarakat dan mencatat adanya penurunan tekanan gas hingga mencapai 0,8 bar. Padahal, dalam kondisi normal, tekanan seharusnya berada di angka 2 bar.

“Kami telah melakukan pengecekan ke beberapa rumah warga di Kelurahan Majasari dan Muara Dua. Saya juga sudah berkoordinasi dengan PT AWS sebagai pemegang kontrak yang bertanggung jawab penuh terhadap jaringan gas di Kota Prabumulih,” ujar Rondon.

Ia menambahkan, PD Petro Prabu hanya bertugas sebagai pengawas dan telah melakukan koordinasi dengan PT PGN untuk menangani permasalahan ini secepatnya.

Sementara itu, warga mengaku terganggu dengan lemahnya tekanan gas yang berdampak pada aktivitas sehari-hari, terutama memasak.

“Sejak kemarin sore gasnya kecil sekali, sampai kompor nggak nyala. Padahal kami sangat tergantung dengan gas ini untuk masak,” kata Rini (34), warga Kelurahan Muara Dua.

Hal serupa juga disampaikan Budi (45), warga Majasari, yang berharap gangguan ini segera diatasi. “Kami harap ini cepat ditangani, karena ini menyangkut kebutuhan dasar kami sehari-hari,” ujarnya.