Tanggulangi Karhutla, Ini Rencana dan Strategi Pemkab Muba

Net/rmolsumsel.id
Net/rmolsumsel.id

Terjadinya peralihan musim saat ini membuat Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bersiap melakukan penanganan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).


Hal itu penting dilakukan mengingat Kabupaten Muba rentan terjadi Karhutla lantaran memiliki lahan gambut seluas 375,360 hektar, kawasan hutan seluas 653,788 hektar, lahan perkebunan 209,896 hektar dan lahan lainnya.

"Kita telah memiliki rencana dan strategi dalam penanggulangan Karhutla," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba, Pathi Riduan. 

Rencana dan strategi tersebut berupa aktivasi posko di lokasi rawan Karhutla bersinergi bersama TNI, Polri, beserta stakeholder lainnya seperi manggala agni, KPH, KTPA, MPA, dan pihak perusahaan. patroli mandiri dan terpadu bersama TNI, Polri beserta dengan stakeholder lainnya. 

"Memberdayakan masyarakat dengan melakukan pembentukan dan pembinaan oleh Pemda bersama perusahaan, sosialisasi penyebarluasan maklumat larangan membuka lahan dengan cara membakar," kata dia. 

"Melakukan pengawasan Sarpas kebakaran hutan dan lahan pada perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan kehutanan. Serta kerjasama antara Pemda dan Badan Restorasi Gambut dalam merestorasi wilayah gambut di Muba," sambung Pathi. 

Lebih lanjut Pathi mengatakan, pihaknya juga telah mengaktifkan sembilan Pos Pantau Pengendalian Karhutla yang berada di titik atau lokasi rawan terjadinya kebakaran. 

Pos pantau tersebut terdiri dari Pos induk di Kecamatan Bayung Lencir dengan kapasitas 250 orang yang dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti ruang rapat asrama personil, gudang peralatan pemadaman dan mobil pemadam kebakaran. "Posko induk memiliki fungsi sebagai tempat koordinasi dan operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan secara terpadu," kata dia. 

Sedangkan Pos lainnya yakni berada di Dusun V Muara Baru Desa Muara Medak, Dusun VII Mekar Jaya Desa Muara Medak, Desa Talang Nyamuk, Desa Mendis, Desa Pulai Gading, Desa Kepayang, Dusun I Desa Muara Merang dan Dusun III Pancoran Desa Muara Merang. 

"Pos-pos itu memiliki kapasitas 10 orang, dengan perlengkapan berupa motor, tempat tidur, mobil damkar dan alat pemadaman lainnya. Berfungsi sebagai garda terdepan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan," tandas dia.