Giliran Puluhan Kerbau di Empat Lawang Mati Mendadak, Diduga Terserang Penyakit Ngorok

Bangkai kerbau yang mati di Empat Lawang diduga akibat terserang penyakit ngorok. (ist/rmolsumsel.id)
Bangkai kerbau yang mati di Empat Lawang diduga akibat terserang penyakit ngorok. (ist/rmolsumsel.id)

Wabah penyakit ngorok atau virus Septicaemia Epizootice (SE) terus menyebar ke sejumlah wilayah di Sumsel. Setelah Kabupaten OKI, OI dan Banyuasin, kini giliran kerbau di Empat Lawang terserang wabah penyakit tersebut. 


Bahkan, puluhan kerbau di wilayah tersebut dikabarkan mati mendadak. Kematian pada kerbau banyak terjadi di Desa Tanjung Raman dan Desa Nanjungan Kecamatan Pendopo. 

Samin, warga Desa Tanjung Raman menceritakan di desanya sedang heboh banyak hewan ternak kerbau mati mendadak. Jika tidak segera diatasi bisa mewabah ke ternak kerbau lainnnya.

"Yang saya tahu sudah terjadi di Desa Tanjung Raman dan Desa Nanjungan. Ada sekitar 26 ekor yang mati," katanya, Kamis (18/4).

Meski belum diketahui persis penyebab kematian tersebut, namun saat ini peternak sudah mulai mengisolasi hewan ternaknya dengan cara dikandangkan. 

Sementara Caguk, pemilik hewan ternak kerbau saat dikonfirmasi mengatakan, hewan ternaknya sampai saat ini masih ada yang mati. Total sudah 18 ekor yang mati. Ternyata bukan hewan ternak miliknya saja yang mati mendadak tapi juga milik kerabatnya yang juga beternak kerbau. 

"Sudah 18 ekor yang mati. Kalau punya keluarga saya sudah 32 ekor kerbau yang mati. Jadi total sudah 50 ekor," kata Caguk.

Dijelaskan Caguk, kerbau yang mati kebanyakan berada di kubangan air. Awal mulanya kerbau lemas, jika dipecut tidak ada respon hanya diam saja. Ini ciri-ciri gejala pertama.

Sedangkan ciri-ciri gejala yang kedua, kerbau ngorok kuat dan sering menghempaskan badanya ke batu, kayu, pohon. "Kerbaunya mudah ngamuk dan menabrakkan badannya ke benda yang ada di sekitarnya," jelasnya.

Isi otak kerbau yang sudah disembelih berwarna hitam seperti kecap. Sedangkan jika kerbau sehat, otaknya berwarna putih. Usus diperutnya juga seperti kecap.

Kejadian ini sudah dilaporkan dan sudah ada petugas yang datang. Namun hanya disarankan kerbau yang sakit dipisahkan dengan yang sehat. Namun peternak mengalami kendala, karena kerbau sering ngamuk dan anak kerbau tidak mau pisah dengan induknya. Sedangkan untuk bantuan vaksin ataupun obat-obat lainnya belum ada.