Korban Hanyut di Ulu Rawas Ditemukan Tewas, Total Sudah Dua Korban Meninggal Akibat Banjir Muratara

Evakuasi korban banjir Muratara dibantu oleh warga. (Handout)
Evakuasi korban banjir Muratara dibantu oleh warga. (Handout)

Korban hanyut dan tenggelam yang terseret banjir bandang di aliran Sungai Rawas, Desa Pulai Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa.


Korban Robi (22), warga Desa Pulau Kidak itu ditemukan oleh warga pada Kamis, 18 April 2024 pagi. Hal itu dibenarkan Kepala Basarnas Lubuklinggau kepada RMOL Sumsel.

"Ditemukan oleh warga langsung dikuburkan pagi ini," kata Ivan.

Dijelaskannya, korban Robi diketahui hanyut terseret arus sungai bersamaan dengan banjir bandang yang terjadi pada Selasa, 16 April 2024 pagi. Saat itu korban hendak menyeberang sungai Rawas dengan temannya.

"Kronologisnya dia itu pas banjir kemarin kan mau nyebrang sama kawannya. Jadi kawannya selamat, dia tidak," 

Meski begitu, Ivan mengaku pihaknya tidak tahu persis kronologis penemuan korban. "Kalau ketemunya berapa jauh kurang tahu, sebab kami masih handel yang ini Karang Jaya. Jadi kurang tahu ketemunya gimana, cuma laporan ketemunya saja," timpalnya.

Di tempat terpisah memasuki hari ketiga, tim Basarnas masih masih terus melakukan proses pencarian korban tenggelam di Sungai Rupit, Desa Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara. 

"Perkembangan Karang Jaya masih tetap pencarian. Ini sudah masuk hari ketiga dari di hilang pas banjir hari pertama," ungkapnya. 

"Proses pencarian sudah diatas 10 km," bebernya lagi.

Sejauh ini berdasarkan data Basarnas Lubuklinggau, banjir bandang di Kabupaten Muratara telah menyebabkan 3 korban hanyut tenggelam terseret arus sungai. Dua korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, satu korban lagi belum ditemukan. 

Tambahnya, untuk yang di Karang Jaya merupakan pasangan lansia yang juga suami istri. 

"Kendala kita yang di Karang Jaya, kan habis banjir. Takutnya korban ini, tidak tahu apa tertimbun, itu yang kita takutkan. Karena bekas banjir bandang besar. Korban ini kan hanyutnya bersama gubuk. Jadi namanya bekas banjir bandang ada tanah bekas lumpur," pungkasnya.